Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda (KNPI) Ahmad Doli Kurnia dalam pesan moral memperingati HUT ke-38 KNPI menyampaikan sejumlah hal pokok bagi anak muda dan masyarakat Indonesia untuk mengembalikan Indonesia sebagai Negara Hukum.

"Kami sangat prihatin dengan kondisi ke-Indonesiaan saat ini. Negara kita seperti Negara Hukum 'Rimba'. Semua persoalan diselesaikan berdasarkan selera masing-masing diantara yang bermasalah," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Menurut Ahmad Doli, hal pertama bahwa penegakan hukum di Indonesia tampak sudah berada di titik nadir dan tidak memiliki wibawa.

"Hukum kita tampak sudah tidak lagi dapat memenuhi azaz kepastian, keadilan, dan kemanfaatan sebagaimana mestinya keberadaan sebuah sistem hukum bagi masyarakat. Salah bisa jadi benar, benar bisa jadi salah; putusan tidak dapat dieksekusi, eksekusi juga bisa tanpa putusan, semuanya serba tidak pasti dan jelas," katanya.

Untuk itulah, ujarnya, kehadiran KNPI sejak kelahirannya memang untuk mempertahankan NKRI dengan  taat terhadap azaz, nilai, kaidah, dan norma Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara. KNPI harus terdepan menjadikan anak muda dan manusia Indonesia menjadi manusia yang taat hukum.

Hal kedua, suasana HUT KNPI kali ini benar-benar berada di tengah keadaan situasi politik yang kurang kondosif. Dinamika politik yang tumpang tindih dengan kepemimpinan yang tidak efektif serta ketidakpastian hukum itu telah mencoreng pertumbuhan sistem politik dan demokrasi.

Doli menjelaskan, dulu pada di ujung Orde Baru, semua berteriak menghujat orang tua generasi sebelumnya.

"Tetapi apa yang terjadi sekarang? Ternyata penyakit-penyakit politik itu sudah pula terjangkit dengan stadium yang tinggi pada politisi dan pemimpin muda saat ini," katanya.

Fenomena itu, menurut Doli, menambah deretan masalah yang dialami anak-anak muda Indonesia. Kalau selama ini anak muda identik dengan pelaku tawuran, premanisme, teroris, dan gerakan radikalisasi, dan penyakit sosial lainnya, tapi sekarang bertambah pula dengan penyakit-penyakit politik itu.

Oleh karena itu, katanya, harus dibangun kesadaran kolektif baru bagi seluruh pemuda Indonesia bahwa semua pihak harus hati-hati terhadap setiap godaan penyakit itu tadi.

Doli mengajak kepada seluruh pemuda Indonesia untuk bangkit lagi melawan politik uang, korupsi, kolusi, yang dulu dilakukan dan sekarang sudah berada berada di depan mata.

"Kita hindari saling fitnah, saling tuding, dan saling memojokkan di antara kita. Mari kita tatap masa depan Indonesia dengan jiwa yang sehat, niat yang tulus, serta perbuatan yang bersih," demikian Ahmad Doli Kurnia.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011