Medan (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyerahkan hibah seperangkat alat mikroskop pemindai elektron dari Hitachi High Technologies Singapore kepada Universitas Sumatera Utara, Senin.

Dalam kesempatan itu, Agung Laksono mengatakan, dengan adanya hibah mikroskop pemindai elekron tersebut diharapkan akan semakin mendorong kemajuan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Universitas Sumatera Utara (USU).

Karena mikroskop pemindai eletron tersebut akan sangat bermanfaat untuk studi detil arsitektur permukaan sel dan selain itu juga dapat mengamati objek secara tiga dimensi.

Mudah-mudahan dengan adanya alat tersebut dapat dipergunakan oleh semua fakultas di USU yang bukan hanya pada dunia pendidikan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan penelitian sehari-hari.

"Banyak ilmuan lahir dari USU, dengan adanya alat tersebut diharapkan akan lebih banyak lagi lahir ilmuan-limuan bukan hanya mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat Sumut, namun juga masyarakat Indonesia pada umumnya," kata Agung.

Dia mengatakan, hibah alat tersebut bukan hanya diberikan pada USU, tetapi juga diberikan bagi beberapa universitas terkemuka lainnya seperti Universitas Kristen Indonesia (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Jenderal Soedirman (Puwokerto) dan Universitas Muhammadiyah Malang (Malang).

Pada kesempatan itu Agung mengatakan bahwa dunia pendidikan juga menjadi salah satu yang diperhatikan oleh Kementeriannya demi mewujudkan masa depan masyarakat yang lebih baik.

Karena dengan pendidikan diharapkan masyarakat Indonesia kedepan bisa sejajar dengan negara-negara maju lainnya.Agar generasi muda dapat belajar dengan baik maka kesejahteraan mereka juga harus terjamin.

"Sebagai bukti keseriusan pemerintah pada dunia pendidikan, tahun 2011 ini, pemerintah telah menganggarkan sedikitnya Rp230 triliun untuk anggaran pendidikan yang bersumber dari APBN," katanya.

Rektor USU Prof Syahril Pasaribu mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dengan adanya bantuan tersebut.Dengan demikian diharapkan dapat semakin memacu semangat pada dosen untuk lebih banyak melakukan penelitian.

"Saya tidak pernah bermimpi bahwa USU akan mendapat bantuan mikroskop pemindai elektron tersebut. Apalagi alat ini memang termasuk barang canggih yang tentunya untuk membelinya memerlukan anggaran yang cukup besar," katanya.

(KR-JRD/M034)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011