Kita sudah kirim bantuan dana dan logistik."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono meminta semua instansi terkait untuk melakukan percepatan pembersihan lumpur pascabanjir Manado dan sejumlah wilayah di Sulawesi Utara lainnya agar mobilitas masyarakat bisa kembali pulih.

"Saya juga meminta bantuan Pangdam Wirabuana untuk membantu percepatan pembersihan lumpur pascabanjir," demikian siaran pers Menko Kesra yang diterima ANTARA News di Jakarta, Sabtu.

Agung Laksono berkunjung ke lokasi banjir bandang di Kelurahan Ranotana Weru, kecamatan Wanea, Manado, Sabtu.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah, menurut Agung, terus melakukan koordinasi untuk menanggulangi bencana banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara selama masa tanggap darurat.

Koordinasi tersebut, dikemukakannya, tak sebatas penanganan pengungsi, tetapi juga terkait penanganan kerusakan infrastruktur yang ada.

"Kita sudah kirim bantuan dana dan logistik. Juga perahu karet, tenda, obat-obatan dan sebagainya," catatnya.

Dikemukakannya, meski banjir bandang di Manado merupakan bencana daerah, pemerintah pusat tetap memiliki tanggungjawab untuk bersama-sama mengatasi dan menanggulanginya.

Hanya saja, ia menilai, perlu ada koordinasi dengan pemerintah daerah agar bentuk bantuan yang dikirim pemerintah pusat sifatnya tidak tumpang tindih dengan bantuan yang sudah disalurkan oleh pemerintah daerah.

Agung mengemukakan, banjir bandang yang melanda Kota Manado tak lepas dari tingginya curah hujan dan menyempitnya sungai, akibatnya banjir yang menerjang 12 kecamatan pada 15 Januari 2014 itu hampir menyerupai tsunami.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manado melaporkan bahwa 18 warga meninggal dunia, 27 orang dirawat inap dengan luka serius, dan 706 jiwa lainnya rawat jalan.

Selain itu, sebanyak 2.000 warga kini tinggal dipengungsian. Mereka adalah warga dari Kecamatan Singkil, Tikala, Paal Dua, Bunaken Daratan, Wanea dan Malalayang, serta sekitar 80.000 jiwa yang terkena dampak dari bencana di Sulawesi Utara itu. (*)

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014