Manado (ANTARA) - Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengatakan ada sebanyak 2.889 KK yang terdampak banjir dan tanah longsor, di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Banjir, tanah longsor dan angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kota Bitung, setelah diguyur hujan sejak Sabtu, 6 April 2024 hingga Minggu, 7 April 2024, beberapa wilayah di Kota Bitung mengalami bencana," kata Maurits di Manado, Selasa.

Baca juga: 1.786 jiwa terdampak banjir di Bitung Sulut, 437 rumah terendam

Dia mengatakan dari bencana tersebut, ada sebanyak 2.889 Keluarga yang terdampak. 

Ada delapan kecamatan yang terdampak, yakni Kecamatan Matuari sebanyak 325 KK, Kecamatan Aertembaga 360 KK, Kecamatan Lembeh Utara 315 KK, Kecamatan Lembeh Selatan 236 KK, Kecamatan Ranowulu 139 KK, Kecamatan Girian 339 KK, Kecamatan Madidir 311 KK, Kecamatan Maesa 864 KK, satu masjid dan satu kantor lurah.

Wali kota menjelaskan pada waktu itu hujan deras terjadi di wilayah Kota Bitung, sehingga membuat beberapa kejadian di Kota Bitung, pada saat itu juga terjadi banjir bandang di Kelurahan Mawali yang membuat salah satu warga hanyut saat melakukan evakuasi mandiri.

Sehingga, katanya, pemerintah mengimbau kepada masyarakat agar terus melakukan penanganan pada pohon tumbang.

Kondisi saat ini, katanya, beberapa rumah mengalami rusak berat, rumah tertimbun material.

Baca juga: Terendam genangan, Kakorlantas cek Exit Tol Bitung Tangerang

Baca juga: Berita unggulan terkini, evaluasi contraflow hingga kebijakan satu arah Cipali-Kalikangkung diperpanjang


Maurits mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan terus waspada karena cuaca masih terus hujan.

Pemerintah akan terus memberikan yang terbaik dalam penanganan warga yang terkena bencana alam di Kota Bitung.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024