Saya menginstruksikan BPBD Kota Bitung, Damkar, juga perangkat daerah untuk menindaklanjuti masalah ini
Manado (ANTARA) - Pemerintah kota (pemkot) Bitung, Sulawesi Utara, berupaya bergerak lebih cepat atasi banjir dan longsor di kota itu. 

"Saya menginstruksikan BPBD Kota Bitung, Damkar, juga perangkat daerah untuk menindaklanjuti masalah ini," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, di Bitung, Senin.

Maurits mengatakan agar masyarakat tetap waspada dengan curah hujan yang tinggi saat ini.

Wali kota melakukan peninjauan lokasi banjir di Kelurahan Batu Putih Bawah, Ranowulu, Kota Bitung. Dia mengimbau masyarakat agar segera hubungi 112 (bebas pulsa) untuk keadaan darurat.

Ia mengatakan hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kota Bitung pada Minggu (7/4). Peristiwa ini berdampak pada tujuh kecamatan yang ada di Kota Bitung sejak pukul 01.00 WITA.

Baca juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem di Sulawesi Utara hingga 11 April

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung dan tim gabungan langsung terjun ke lokasi terdampak guna melakukan pendataan, memberikan bantuan makanan, dan melakukan pembersihan material longsor dengan menggunakan alat berat.

Tujuh kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Lembeh Utara, Kecamatan Maesa, Kecamatan Madidir, Kecamatan Girian, Kecamatan Aertembaga, Kecamatan Ranowulu, dan Kecamatan Matuwari.

Berdasarkan data dari BNPB, sebanyak 550 Kepala Keluarga (KK) atau 1.786 jiwa warga yang berada di tujuh kecamatan tersebut terdampak.

Sebanyak 437 rumah terendam, lima rumah rusak berat, dan 11 rumah rusak sedang. Satu fasilitas pendidikan terdampak dan beberapa akses jalan tertimbun longsor.

Wali kota mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, mengingat saat ini sejumlah wilayah masih memasuki musim penghujan.
 
Baca juga: BPJN Sulut siagakan tujuh posko antisipasi banjir dan longsor

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024