Jakarta (ANTARA News) - Mantan pebulutangkis nasional Icuk Sugiarto siap memberikan bantuan kepada PB PBSI dalam mematangkan atlet yang tengah dipersiapkan ke SEA Games 2011 jika PBSI membutuhkannya.

"Kalau PB PBSI percaya, kami siap membantu memberikan bantuan dalam mempersiapkan atlet Pelatnas SEA Games," ujar Icuk Sugiarto di Jakarta, Selasa.

Icuk Sugiarto yang juga Ketua Pengda PBSI DKI Jakarta mengatakan keberhasilan putranya Tommy Sugiarto menjuarai Turnamen Taiwan Open Grand Prix Gold pada Minggu lalu merupakan bukti keberhasilan program dan metodenya dalam melakukan pembinaan dan pelatihan bagaimana mengantarkan seorang menjadi juara.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa hal itu bukan karena Tommy baru saja membawa pulang satu-satunya gelar dari Taiwan dan membuatnya menjadi "jumawa". Tetapi hal yang mendasarinya adalah ia juga seorang pelatih yang memiliki sertifikat Lisensi C.

"Bukan saya merasa jumawa, tapi keberhasilan Tommy adalah keberhasilan pelatihan dengan program yang saya buat. Pelatihan kami memang berbeda dengan program yang ada di Pelatnas. Saya juga punya Lisensi C," ujarnya.

Lebih jauh Icuk mengatakan pelatih yang berada di Pelatnas --Agus Dwi Santoso adalah justru merupakan bekas anak didiknya yang prestasinya masih di bawahnya.

Sementara pelatih asal China, Li Mo, juga belum pernah menjadi juara dan belum pernah menang melawan Icuk Sugiarto di ajang event internasional.

"Mereka (pelatih di Pelatnas) merupakan bekas anak didik saya. Pelatih Li Mo yang dibayar ratusan juta rupiah juga belum pernah juara, tapi pelatih yang memiliki lisensi dan berpotensi di Indonesia kok malah diabaikan? Cabang bulutangkis berbeda dengan cabang lain," paparnya.

Diungkapkannya, Tommy Sugiarto yang mengundurkan diri dari Pelatnas PB PBSI sejak 11 bulan lalu sudah mengantongi tiga gelar juara sirkuit nasional dan enam gelar juara internasional.

Meski demikian ia menegaskan Tommy memang belum bisa dibandingkan dengan Taufik Hidayat atau Simon Santoso yang telah memiliki nama besar, tetapi Tommy merupakan atlet muda yang baru berusia 23 tahun dan masih memiliki rentang waktu cukup untuk membuat prestasi.

"Dalam sisa waktu menghadapi SEA Games yang dibutuhkan adalah `conditioning`. Pebulutangkis seperti Taufik Hidayat atau Simon Santoso sudah tak perlu lagi diajari teknik, tetapi yang penting adalah bagaimana membangkitkan rasa percaya diri mereka untuk merengkuh gelar juara," ujarnya.

Icuk menambahkan jika dirinya dipercayai oleh PB PBSI maka ia siap memberikan bantuan kepelatihan dengan sistem pembinaan metode yang dibuatnya sendiri dan berada di luar Pelatnas.

"Serahkan atlet-atlet muda yang masih `cengeng` kepada saya untuk dibina. Apa pun kalau untuk Merah Putih kami selalu siap dan saya tak perlu masuk atau berada di lingkungan PB PBSI," kata Icuk Sugiarto.
(ANT-132/I015)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011