Indonesia berhak optimistis karena selama ini selalu disuguhi dengan berita bernada pesimistis,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana meluncurkan buku karyanya berjudul "Indonesia Optimis" untuk mengimbangi pemberitaan tentang bangsa ini yang cenderung pesimistis.

"Indonesia berhak optimistis karena selama ini selalu disuguhi dengan berita bernada pesimistis," katanya pada peluncuran dan diskusi buku tersebut di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Denny yang juga Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, jika ada yang menilai buku itu subjektif, silakan saja, tetapi buku tersebut disertai dengan penelitian dan data empiris.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, analisis yang disajikan dalam buku itu sangat objektif. Datanya bisa dipercaya dan semua harus percaya bahwa ada kemajuan dalam bidang demokrasi, pemberantasan korupsi, dan pemerintahan dalam era reformasi.

"Penulis berani menerbitkan buku yang melawan arus karena bangsa Indonesia selalu dihadapkan oleh hal yang pesimistis," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengatakan, optimisme harus dimunculkan para pemimpin negeri terutama pejabat yang berasal dari kalangan akademis.

"Jika dunia kampus tidak optimistis, masa depan Indonesia akan suram. Akademisi wajib optimistis termasuk Indonesia seperti dalam buku tersebut," kata mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) itu.

Buku terbitan Agustus 2011 dan dicetak Penerbit BIP itu sudah naik cetak untuk ketiga kali. Buku itu terdiri atas 255 halaman yang terbagi dalam lima bab.

Bab I bertema Menolak Pesimisme, Bab II tentang Reformasi Tidak Mati Suri, Bab III mengenai Tantangan Presiden Reformasi, Bab IV tentang Indonesia Bukan Surga Koruptor, dan Bab V berisi Indonesia Optimis.
(B015*H010)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011