Denpasar (ANTARA News) - Sesaat setelah terjadi gempa 6,8 Skala Richter di Bali, Kamis, terjadi lonjakan trafik komunikasi pada jaringan Telkomsel hingga 40 persen dari kondisi normal.

Akibatnya, terjadi gangguan komunikasi pada jaringan seluler itu itu, terutama di wilayah Denpasar, Kuta, Nusa Dua, dan Seminyak, kata Corporate Communications Telkomsel Bali Nusra, Pandu Maulana.

Dalam penjelasan yang disampaikan kepada ANTARA di Denpasar, disebutkan bahwa gangguan terjadi tidak saja pada akses komunikasi suara, tetapi juga pada layanan data internet, termasuk akses Blackberry.

Namun sepuluh menit setelah terjadinya gempa, katanya, jaringan Telkomsel sudah kembali berjalan normal dan coverage atau cakupan layanan sudah dapat berfungsi dengan baik.

Meski demikian, berdasarkan pemantauan banyak nomor telepon seluler Telkomsel yang sulit dihubungi, bahkan sering tidak berhasil untuk mengirim pesan singkat (sms) hingga beberapa jam kemudian.

Menurut Pandu, sebanyak 2.291 menara pemancar seluler (base transceiver station/BTS) yang ada di wilayah Bali Nusra kini telah mampu memenuhi lonjakan lalu lintas komunikasi itu.

"Petugas kami secara terus-menerus memantau perkembangan performansi jaringan dan memastikan layanan komunikasi dapat dinikmati dengan nyaman," ujarnya.

Sebagaimana dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi dengan kekuatan 6,8 SR yang mengguncang kawasan Nusa Dua, terjadi pukul 11.16 Wita atau 10.16 WIB.

Pusat gempa pada koordinat 9.89 Lintang Selatan, 114.53 Bujur Timur atau sekitar 143 kilometer barat daya Nusa Dua, dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada puluhan bangunan di kawasan Nusa Dua, Kuta, Kota Denpasar dan sekitarnya.

Sementara puluhan korban luka-luka akibat tertimpa material bangunan yang runtuh dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.

(T.T007/J006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011