Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa korban gempa Bali hingga tanggal 13 Oktober 2011 pukul 21.00 WITA tercatat 83 orang, dimana 10 diantaranya masih menjalani rawat inap di rumah sakit.

"Saya menyampaikan keprihatinan atas bencana gempa di Bali, mudah-mudahan kita dapat mengatasi dengan baik bencana ini," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ketika menutup acara Pertemuan Koordinasi dalam rangka Persiapan tahun 2012 sebagai tahun Intensifikasi Imunisasi Rutin dan Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio 2011 di Jakarta, Jumat.

Data dari Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa jumlah korban luka yang menjalani rawat inap di rumah sakit 10 orang dan yang terluka ringan atau hanya menjalani rawat jalan 73 orang.

Hasil diagnosa terhadap mereka yang dirawat inap menyebutkan, lima orang cidera kepala ringan dan lima orang mengalami fraktur/patah tulang. Tujuh orang diantara mereka dirawat RS Sanglah , dua di RSU Kasih Ibu dan seorang lagi dirawat di RS Surya Husada.

Sementara para korban luka ringan dirawat di RSUP Sanglah (40 orang), RS Puri Raharja (4 orang), RS Dhamayadnya (satu orang), RSUD Wangayana (10 orang), RS Kasih Ibu (tiga orang), RS Balimed (dua orang), RSU Sutya Husada (9 orang), serta RS Kapal Badung (4 orang).

"Untuk biayanya nanti akan dipenuhi dari pusat penanggulangan bencana," kata Menkes.

Sedangkan kerusakan pada fasilitas kesehatan terjadi pada dua rumah sakit yaitu RSUP Sanglah dan RS Kasih Ibu dan juga pada dua Puskesmas, satu Puskesmas Pembantu dan satu Rumah Bersalin.

Gempa berkekuatan 6,8 skala Ritcher mengguncang Bali pada Kamis (13/10) pukul 11.16 WITA namun tidak ada korban jiwa dan tidak mengganggu jadwal penerbangan maupun layanan komunikasi sesudahnya.

(A043)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011