Kupang (ANTARA News) - Pemerintah Austalia membuka kesempatan Pertukaran Tokoh Muslim Muda Indonesia Australia (MEP) untuk membangun hubungan baik antara masyarakat Muslim di kedua negara dengan meningkatkan pemahaman dan pengertian akan peranan agama dalam masyarakat di masing-masing negara.

Program yang didanai Pemerintah Australia itu dan dilaksanakan oleh Australia-Indonesia Institute (AII), pada 2005 ditetapkan sebagai salah satu program AII unggulan. Sampai sekarang 27 peserta Australia dan 82 peserta Indonesia telah ikut serta dalam program ini," kata pengelola program MEP, Angky, melalui telepon genggamnya di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan program ini melibatkan kelompok muda Muslim tokoh masyarakat dari berbagai profesi (seperti penulis, pegawai pemerintah, akademisi,dan pekerja lembaga swadaya masyarakat dan organisasi keagamaan), untuk kunjungan beberapa minggu ke Australia dan sebaliknya kunjungan serupa oleh mitra mereka dari Australia.

Kunjungan peserta Australia difokuskan agar peserta mendapat pemahaman dengan menyaksikan langsung keberadaan aliran Islam di Indonesia, begitu pula bagi peserta Indonesia agar dapat membuka mata terhadap kemajemukan masyarakat di Australia.

"Calon peserta diwawancarai dan diseleksi oleh sebuah panitia independen berdasarkan kemampuan dan keluasan jaringan kerja mereka dan dapat bertindak sebagai duta bangsa dan peserta dalam dialog lintas agama," katanya.

Dia menyebut syarat-syarat pendaftaran bagi peserta Indonesia Pria dan Wanita berusia dibawah 40 tahun, berikut lancar berbicara bahasa Inggris dengan melampirkan salinan score TOEFL (international atau institusional) minimal 450.

Mengisi formulir aplikasi yang telah disediakan panitia seleksi dapat di akses di website Universitas Paramadina www.paramadina.ac.id atau Kedubes Australia www.indonesia.embassy.gov.au

"Batas akhir pengiriman lamaran Jumat, 25 November 2011 pukul 16.00 WIB via pos ke Universitas Paramadina, Jl.Gatot Subroto Kav.97, Mampang, Jakarta Selatan 12790 atau email ke panitiamep2010@paramadina.ac.id," katanya.

Australia-Indonesia Institute (AII) didirikan oleh Pemerintah Australia pada bulan April 1989 bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian yang lebih luas di antara masyarakat Indonesia dan Australia.

Australia-Indonesia Institute menyelenggarakan program spesial, Pertukaran Tokoh Muslim Muda antara Indonesia dan Australia, dimana tokoh/aktivis muslim muda dari Indonesia akan mengunjungi Australia selama 2 minggu dan bertemu baik Muslim maupun non-Muslim untuk bertukar pikiran dan berbagi pengalaman. Sebaliknya tokoh muslim muda Australia juga mengunjungi Indonesia dalam program yang sama.

Australia-Indonesia Institute mendukung program pertukaran ini untuk meningkatkan pemahaman terutama mengenai peran dari agama di masing-masing negara.

Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap Islam di kedua negara dan untuk meningkatkan kesadaran mengenai keanekaragaman budaya di Australia maupun Indonesia.

(ANT-084/S006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011