Manajer Tiket Inasoc Agus Mauro di Jakarta, Jumat, mengatakan, imbauan itu diberikan seiring ditemukannya tiket palsu pada pertandingan terakhir Grup A antara Indonesia melawan Malaysia, Kamis (17/11).
"Kami telah menemukan bukti tiket yang diduga palsu. Kami menduga ada 15 ribu lembar tiket yang dijual oleh calo sebelum pertanding berlangsung," katanya.
Menurut dia, tiket yang diduga palsu memiliki tingkat kemiripan yang tinggi dengan tiket asli yang dikeluarkan oleh Inasoc. Untuk membedakanpun cukup sulit. Namun secara kasat mata masih bisa dibedakan.
Cara yang paling mudah membedakannya, kata dia, adalah penjualannya. Tiket yang diduga palsu dijual sebelum loket resmi yang ada di areal Gelora Bung Karno dibuka dan harga jualnya tidak sama dengan harga sesuai ketentuan.
"Kami akan memperketat pengawasan terutama di pintu-pintu masuk. Kami berharap kepada masyarakat untuk membeli tiket ditempat remsi," katanya menambahkan.
Tiket pertandingan semifinal dijual pada hari H pertandingan dibeberapa titik diantaranya loket Masjid Albina, pintu Lagunas dan Pintu TVRI. Selain itu tiket dijual secara online.
Ditanya berapa banyak tiket yang dijual umum kepada masyatakat, Sekjen PB Perbasi itu mengaku akan melepas sebanyak 60ribu lembar tiket saja yang terdiri dari VVIP, VIP Barat dan Timur serta Kategori I-IV.
"Selebihnya dijual ke sponsor dan perwakilan negera peserta. Jadi tidak semua tiket dijual bebas. Jika diloket habis berarti tiket sudah habis," katanya menegaskan.
Tiket babak semifinal dan final sepak bola SEA Games 2011 dipastikan naik 100 persen dibandingkan harga tiket babak penyisihan baik Grup A di Gelora Bung Karno maupun Grup B di Stadion Lebakbulus.
Adapun harga tiket tersebut adalah VVIP Rp1.000.000, VIP Barat Rp700.000, VIP Timur Rp500.000, Kategori I Rp300.000, Kategori II Rp200.000, Kategori III Rp100.000 dan Kategori IV Rp50.000. (T.B016/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
