Painan (ANTARA News) - Sekitar 600 orang warga Pelangaigadang, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat masih terisolasi akibat akses jalan menuju daerah itu putus ketika banjir bandang 3 November lalu.

Pjs Wali Nagari atau kepala desa adat Ranah Pesisir, Faizal di Pelangaigadang, Selasa mengatakan, jalan kabupaten yang menghubungkan daerah itu dengan lainnya amblas sekitar 50 meter sehingga memutuskan hubungan transpotasi darat warga.

"Tidak kurang 600 warga Nagari Pelangaigadang hingga sekarang masih terisolir, karena jalan kabupaten menuju daerah itu tidak lagi bisa dilalui kendaraan bermotor. Mereka harus berjalan kaki melewati jalan itu baru bisa sampai ke daerah lain," ujarnya.

Menurutnya, daerah itu termasuk dalam salahsatu dari tiga kecamatan di Pesisir Selatan yang terparah terkena banjir 3 November 2011. Ketinggian air pada banjir tersebut mencapai 1,5 meter di pemukiman penduduk.

Selain merendam dan memporakporandakan rumah warga, banjir besar juga telah menyebabkan matinya puluhan ternak sapi dan kerbau. Ratusan hektar lahan perkebunan dan pertanian warga juga rusak sehingga gagal panen tahun ini.

Jarak kampung yang dihuni sekitar 200 kepala keluarga itu untuk bisa ditempuh kendaraan bermotor di nagari tersebut sekitar 1 km, sehingga dengan kondisi itu, mereka harus berjalan kaki sejauh 2 km pergi dan pulang dalam menjalankan aktivitasnya.

Dia berharap, pemerintah agar dapat melakukan perbaikan jalan yang putus tersebut dengan segera, karena jalan alternatif lain untuk menghubungkan daerah itu dengan daerah luar tidak ada.

"Atas nama masyarakat, saya berharap pemerintah dapat memperbaiki jalan yang putus ini segera, karena jalan ini satu-satunya akses transportasi darat bagi masyarakat sekitar," ujarnya.

Wakil Bupati Pesisir Selatan, Editiawarman ketika berkunjung ke daerah itu kemarin menyebutkan, pihaknya akan berupaya untuk melakukan perbaikan akses jalan yang terputus akibat tergerus air bah pada banjir 3 November itu.

Saat ini, pemerintah kabupaten setempat belum bisa berbuat banyak untuk segera memperbaiki jalan tersebut karena keterbatasan anggaran.

Pada kunjungannya, wakil bupati membawa bantuan bahan makanan dan paket pakaian sekolah untuk anak sekolah korban banjir di daerah ini, yang terkumpul dari sumbangan para dermawan melalui pemerintah kabupaten setempat.

"Kita berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat korban banjir. Saya juga mengucapkan banyak maaf kepada masyarakat karena baru ini datang mengunjungi korban setelah banjir melanda, sebab pada banjir itu saya tengah menunaikan ibadah haji di Mekah," kata Editiawarman.

(ANT-205/M019)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011