Jakarta (ANTARA) - ​​Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mempersiapkan penggunaan kabut air (water mist) saat Jakarta memasuki musim kemarau untuk menekan polusi udara.
 
"Ya (untuk mengatasi) polusi udara, di gedung-gedung tinggi seperti tahun lalu diaktifkan bersama 'water mist', nanti kalau musim panas kami aktifkan lagi," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Jumat.
 
Heru mengatakan, untuk menjaga sekaligus menurunkan polusi udara di Jakarta saat musim kemarau, generator kabut air (water mist generator) kembali dioperasikan pukul 09.00 sampai 10.00 WIB dan pukul 15.00 sampai 16.00 WIB.
 
"Ya nanti kalau musim panas kami aktifkan lagi. Kan ada waktunya ya, jam 09.00 WIB sampai 10.00, nanti kalau sore 15.00 WIB sampai 16.00," kata Heru.

Baca juga: DKI tetap gencarkan pemasangan "water mist" walaupun musim hujan
Ilustrasi - Generator kabut air (water mist generator) untuk mengurangi polusi udara dari lantai 16 Kantor Pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. ANTARA/HO-PLN/aa.
Adapun pemasangan "water mist generator" menjadi salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menekan polusi udara.

 Menurut Heru, seharusnya pemasangannya terus ditambah sebagai persiapan saat musim kemarau di masa mendatang.
 
Sebagai kesigapan dalam menghadapi penurunan kualitas udara saat memasuki musim kemarau, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengumpulkan para pemangku kepentingan untuk merumuskan upaya antisipasi potensi penurunan kualitas udara pada Jumat (3/5).
 
Dalam kesempatan tersebut, selain dari unsur Organisasi Perangkat Daerah Pemprov DKI, juga dihadiri unsur pemangku kepentingan dari pemerintah pusat seperti Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga: Pemasangan water mist gedung tinggi di Jakarta bertambah jadi 166 unit
Arsip foto - Generator kabut air (water mist generator) dipasang di atap gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023). ANTARA/Siti Nurhaliza/aa.


Selain itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan juga organisasi masyarakat sipil hingga akademisi.
 
"Isu polusi udara menjadi fokus Pemprov DKI sejak dua tahun ke belakang, sekarang benar-benar serius, Jakarta sangat 'concern'
​​​​​​terhadap pengendalian pencemaran udara, khususnya masalah polusi," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengemukakan bahwa isu lingkungan hidup memang menjadi Isu global.
 
Hal tersebut sudah tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 576 Tahun 2023 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara (SPPU) yang mencantumkan "road map" isu penyelesaian masalah kualitas udara di Jakarta hingga 2030.
 
Menurut dia, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta sudah berorientasi kepada lingkungan hidup.
 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024