Jakarta (ANTARA News) - Banjir akibat air laut pasang (rob) Senin menggenangi Jalan RE Martadinata Tanjungpriok setinggi 50 cm, dan menyebabkan banyak kendaraan roda dua mogok di jalur tersebut.

Aparat Polres Jakarta Utara kemudian terpaksa mengalihkan para pengendara motor untuk menghindari genangan.

Menurut anggota Lantas Polres Jakarta Utara Aiptu Isnaini Hidayat yang berada di lokasi, petugas menggunakan pengeras suara untuk memandu para pengendara motor menghindari genangan dengan melewati jalur lain.

Di dekat lokasi genangan sedikitnya dikerahkan delapan petugas kepolisian untuk mengarahkan pengendara motor melewati jalur lain.

"Kami sudah meminta agar pengendara motor balik arah," tegasnya. Pasalnya, motor yang mencoba menerobos Jalan RE Martadinata nantinya mogok di tengah banjir rob. "Air pasang laut menggenangi Jalan RE Matradinata, akibat Kali Ancol meluap," ujarnya. Jalan RE Martadinata yang terendam rob sepanjang 300 meter.

Rob menggenang sejak pukul 08.00 WIB dan menimbulkan kemacetan di jalur Terminal Tanjungpriok menuju Ancol, juga arah sebaliknya. "Untung saat ini libur cuti bersama. Sebab, biasanya kalau datang banjir rob, ekspor impor menjadi terganggu," paparnya. Jalan Baru Ancol Selatan, Tanjungpriok pun juga terendam banjir rob.

Sementara Zaenal, petugas pintu air Pasar Ikan Penjaringan mengatakan, sekarang ketinggian air di pintu air mencapai 220 cm. "Saat ini posisi pintu air dalam siaga dua," jelas Zaenal.

Sampah pun menumpuk di pintu air. "Kalau datang rob, sampah dari laut dihempas ombak masuk ke darat," ungkapnya.

Bambang (36), pengendara motor yang ditemui di Jalan RE Martadinata mengatakan, sudah langganan rob menggenangi Jalan RE Martadinata setiap akhir tahun. "Kalau gini, gubernur cuma janji doang. Katanya ahli kok masih ada jalan yang terendam banjir sejak sebelum dipilih," keluhnya.

Bambang pun menyesalkan tidak ditinggikannya Jalan RE Martadinata yang mengakibatkan puluhan sepeda motor mogok.

(ANT-008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011