Roma (ANTARA News) - Marco Borriello telah menyuarakan tekadnya untuk membalas dendam pada siapapun yang memprotes kehadiran dirinya, saat Juventus menang 1-0 atas Lecce, pada Minggu.

Pada pertandingan tersebut, suporter Juventus membentangkan spanduk bertuliskan, "Borriello, seorang tentara bayaran tanpa kehormatan atau kemuliaan," lapor AFP.

Hal itu terkait dengan keyakinan suporter Juventus, bahwa Borriello pernah menolak tawaran untuk bergabung dengan Si Nyonya Tua setahun silam, ketika ia meninggalkan AC Milan, dan lebih memilih bermain di AS Roma.

Namun kini Borriello bergabung dengan klub raksasa asal Turin tersebut dengan status pemain pinjaman, dan ia dapat dipermanenkan dengan biaya delapan juta euro pada musim panas mendatang.

"Saya kecewa ketika melihat spanduk di Lecce. Sepanjang hidupku, saya selalu melakukan hal-hal dengan mulia, baik di dalam maupun di luar lapangan, dan saya memiliki banyak rasa hormat untuk para pendukung Juventus," ucapnya.

"Milan memutuskan untuk menjual saya setelah mereka mendapatkan Ibra (Zlatan Ibrahimovic). Roma langsung memperlihatkan ketertarikan mereka untuk membeli saya, sementara Juve tidak berada dalam posisi melakukan hal itu."

"Saya tidak pernah menjelek-jelekkan Juve, dan jika hari ini saya mendapat kesempatan untuk mengenakan kaus hitam dan putih, itu karena saya selalu berperilaku baik."

"Saya menginginkan balas dendam, dan saya ingin memperlihatkan apa yang dapat kulakukan. Saya memiliki lima bulan untuk meyakinkan Juve dan pendukung mereka."

Balas dendam bukan hanya ditujukan pada siapapun yang meragukan dirinya, meski demikian, Borriello juga ingin menunjukkan kemampuannya pada pihak-pihak yang telah mendepaknya.

Meskipun pernah bermain tujuh kali di timnas Italia, dan diakui sebagai salah satu penyerang papan atas di negara itu, Borriello baru dua kali bermain untuk klub besar, pertama di Milan dan kemudian Roma.

"Saya punya banyak hal untuk diberikan, dibanding apa yang telah saya lakukan sejauh ini," imbuhnya.

"Saya sedikit kurang beruntung pada kehidupan sepak bolaku: Saya mulai bermain serius di Genoa, dengan mencetak 19 gol, namun kemudian pada musim berikutnya saya absen karena cedera selama 10 bulan."

"Kemudian saya mencetak 15 gol dalam delapan bulan, namun ketika saya mulai stabil di Milan, Ibra datang, dan dua hari kemudian saya memutuskan pergi ke Roma dengan kontrak lima tahun."

"Kemudian mereka berganti pelatih dan pemilik, dan dari satu masa ke masa selanjutnya, saya bukan lagi bagian dari proyek mereka." (RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012