Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah tetap menjalankan program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskannya.

"Mari kita sukseskan konversi BBM ke BBG," kata Presiden Yudhoyono dalam rapat kerja pemerintah 2012 di JI-Expo, Jakarta, Kamis sore.

Presiden Yudhoyono mengatakan, kebijakan konversi tersebut terkait dengan subsidi yang selama ini dianggarkan pemerintah.

Dia menegaskan, subsidi yang terlalu besar tidak baik bagi "kesehatan" anggaran negara. "Apalagi jika subsidi itu tidak tepat sasaran," katanya.

Ia mengajak jajaran pemerintah daerah untuk bersama-sama menyukseskan program konversi, sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan anggaran.

Konversi BBM ke BBG adalah salah satu opsi yang akan dibahas oleh pemerintah dan DPR. Selain konversi, pemerintah juga siap untuk membahas opsi menaikkan harga BBM.

"Semua opsi dibuka dan akan dimatangkan dengan DPR opsi-opsi yang ditawarkan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik ketika ditemui sebelum rapat kerja pemerintah 2012 di JI-Expo Kemayoran.

Jero Wacik mengatakan hal itu ketika ditanya kemungkinan untuk menaikkan harga BBM, setelah rencana pemerintah untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi dan konversi energi dikritik oleh beberapa pihak.

Meski mendapat kritik, kata Jero, sampai saat ini pemerintah tetap melakukan persiapan pengaturan BBM sekaligus konversi BBM ke gas yang akan diterapkan pada April 2012 untuk Jawa dan Bali.

Namun demikian, Jero mengakui bahwa pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus selalu berkomunikasi dengan DPR.

Oleh karena itu, pemerintah selalu terbuka untuk bertemu DPR dan membahas berbagai opsi terkait masalah BBM. Beberapa opsi itu adalah pembatasan BBM bersubsidi, konversi ke gas, dan menaikkan harga BBM.

Selain mengulas konversi BBM ke BBG, Presiden juga meminta jajaran pemerintah untuk mengurangi pos anggaran untuk belanja rutin, terutama pengeluaran untuk pegawai. Hal itu bertujuan untuk mengurangi beban anggaran setiap tahun.

(F008/N002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012