Ada dua warga yang meninggal akibat demam berdarah, satu orang meninggal bulan Februari dan satu lagi pada November 2012,"
Banjarbaru (ANTARA News) - Dua warga Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan meninggal akibat menderita penyakit Demam Berdarah Dengue dan ratusan lainnya dinyatakan positif terserang penyakit mematikan itu.

"Ada dua warga yang meninggal akibat demam berdarah, satu orang meninggal bulan Februari dan satu lagi pada November 2012," ujar Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Banjarbaru Amir Rizal, Kamis.

Ia mengatakan, sepanjang tahun 2012 sejak Januari hingga pertengahan Desember sebanyak 170 orang lainnya dinyatakan positif terserang DBD dan sempat menjalani perawatan di puskesmas maupun rumah sakit.

Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pengasapan (fogging) fokus untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty (AA) dewasa yang membawa virus penyakit demam berdarah.

"Fogging fokus dilakukan pada kawasan yang diketahui terdapat penderita demam berdarah namun langkah itu hanya mematikan nyamuk dewasa sedangkan jentiknya masih hidup," katanya.

Dijelaskan, langkah yang dinilai efektif mencegah perkembangbiakan nyamuk AA adalah melakukan gerakan 3 M yakni menutup, menguras dan mengubur barang-barang yang bisa menimbulkan genangan air.

"Gerakan 3 M efektif mencegah perkembangbiakan nyamuk AA karena menghilangkan genangan air yang menjadi tempat bersarang dan berkembangnya nyamuk sehingga tidak sampai besar dan dewasa," ujarnya.

Dikatakan, selain fogging fokus, pihaknya juga memberdayakan peran aktif masyarakat yang dijadikan kader pemantau jentik nyamuk yang dibentuk pada setiap kelurahan dan melaporkan hasilnya secara berkala.

Laporan itu dijadikan dasar untuk mengambil tindakan pencegahan perkembangbiakan nyamuk pada satu kawasan sehingga anggota masyarakat terhindari dari gigitan nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit DBD itu.

"Selain memberdayakan peran aktiff masyarakat, kami juga menjadikan anak usia sekolah sebagai kader yang disebut juru pemantau jentik sehingga keberadaan jentik nyamuk bisa terdeteksi," kata dia.

Sementara itu dokter spesialis anak RSUD Banjarbaru Indra W Himawan mengatakan, kasus serangan DBD mengalami peningkatan terutama di masa peralihan musim dari kemarau ke musim hujan seperti yang berlangsung sekarang.

"Menjelang masa peralihan musim memang biasa terjadi peningkatan kasus DBD sehingga kami mengimbau setiap masyarakat waspada, salah satunya menggalakkan gerakan 3 M," katanya.

(KR-SYO/N001)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012