PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon menyatakan sangat prihatin mengenai laporan-laporan serangan udara Israel terhadap Suriah, namun tidak bisa secara independen memverifikasi apa yang terjadi, kata seorang juru bicara Kamis.

Mengenai protes penting kepada PBB, Suriah juga telah mengeluh kepada Dewan Keamanan PBB tentang serangan itu, kata para diplomat.

"Sekjen menyerukan kepada semua pihak untuk mencegah ketegangan atau eskalasi mereka di wilayah tersebut," kata wakil juru bicara PBB Eduardo del Buey.

Suriah, mengancam melakukan pembalasan, dan mengatakan serangan itu menargetkan pusat penelitian militer, sementara laporan lain mengklaim Israel menghantam konvoi bersenjata. Israel sendiri belum berkomentar tentang hal itu.

"Sekjen mencatat dengan sangat prihatin laporan-laporan serangan udara Israel di Suriah," kata juru bicara sambil menekankan bahwa PBB tidak memiliki rincian kejadian ataupun pihaknya bisa "secara independen memverifikasi apa yang telah terjadi."

Suriah menyampaikan keluhan resmi kepada Pasukan Pemgamat Pembebasan PBB (UNDOF) yang memantau zona gencatan senjata antara Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan.

"UNDOF tidak mengamati pesawat terbang di atas wilayah pemisah dan oleh karena itu tidak dapat mengkonfirmasi insiden itu. UNDOF juga melaporkan kondisi cuaca buruk saat itu," kata del Buey.

Misi PBB di Lebanon selatan, UNIFIL, juga tidak dapat mengkonfirmasi setiap serangan udara Israel, kata del Buey sebelumnya.

Tetapi pasukan Lebanon "dapat mengonfirmasi bahwa ada sejumlah besar penerbangan Israel di wilayah negara lain yang UNIFIL rekam pada Selasa."

Ban meminta semua pihak untuk "mematuhi dengan ketat hukum internasional, khususnya dalam hal integritas wilayah dan kedaulatan semua negara di wilayah ini."

Suriah mengatakan, pihaknya telah mengajukan protes kepada PBB atas insiden tersebut.

Namun demikian, Sekretariat PBB belum mengonfirmasi protes tersebut.

Dewan Keamanan PBB, bagaimanapun "memantau" bahwa ketegangan meningkat, kata Masood Khan, duta besar Pakistan di PBB dan presiden dari dewan keamanan untuk Januari kepada wartawan.

"Hal-hal berkembang sangat pesat, dan kejadian ini telah terjadi Kami telah menerima komunikasi dari perwakilan tetap Suriah," kata Khan.

Dia tidak memberikan rincian surat Suriah, tetapi mengatakan tidak ada permintaan untuk pertemuan khusus dewan 15 negara.

"Mereka akan memberikan pertimbangan mengenai perkembangan ini," tambah Khan dikutip AFP.

(H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013