... terutama pada hari pertama, memiliki makna membawa keberuntungan, umur panjang dan rezeki yang melimpah ke rumah... "
Beijing (ANTARA News) - Satu "ritual" yang tidak terlewatkan bagi warga China saat merayakan Imlek adalah berkumpul bersama keluarga dan bersantap berbagai kuliner tradisional khusus. Mereka yakin dan percaya, santapan-santapan itu membawa keberuntungan pada tahun baru.

Demikianlah, pada Imlek 2564 kali ini, Minggu, tidak terbilang warga China yang menjalankan "ritual" yang mentradisi itu. "Makanan yang disajikan selama perayaan Tahun Baru China, terutama pada hari pertama, memiliki makna membawa keberuntungan, umur panjang dan rezeki yang melimpah ke rumah," kata Li Peng, warga Jingsong, Beijing.

Ia menambahkan sebagian kuliner yang disajikan terutama di hari pertama Tahun Baru China, adalah sayuran. "Makanan berbahan daging, tidak dianjurkan, untuk memastikan Tahun Baru membawa kehidupan yang bahagia selamanya. Namun, di beberapa wilayah China tetap memakan daging," ungkap Li.

Menurut laman kebudayaan China, sebagian makanan berbahan sayur yang disajikan dan dikonsumsi saat perayaan Tahun Baru China, disebut jai. Komposisi dari jai juga memiliki makna masing-masing semisal biji teratai, simbol banyak anak laki-laki, atau tunas bambu yang melambangkan harapan kebaikan di tahun yang baru.

Makanan tradisional yang selalu disajikan selama perayaan Tahun Baru China adalah pangsit. Pangsit yang disajikan di hari terakhir perayaan Tahun baru melambangkan harapan agar kekayaan yang melimpah datang di tahun yang baru.

Pangsit yang tebuat dari tepung beras itu, diisi aneka macam sayuran, kacang-kacangan, pasta wijen, dan sebagian diisi daging babi. Menu ikan juga menjadi sajian tradisional dalam perayaan Taun Baru China.

Ikan menurut mitologi China, diharapkan akan membawa kelimpahan rezeki dan kebahagiaan terus-menerus pada tahun baru, yang baru saja dijalani. Begitu juga dengan ayam, yang melambangkan kekayaan dan kebersamaan. Ikan dan ayam itu disajikan dengan berbagai cara, seperti digoreng dan dikukus.

Mi juga banyak disajikan dalam perayaan tahun baru, yang melambangkan kehidupan yang panjang. Mi disajikan dengan bermacam variasi, dengan aneka bumbu rempah, daging dan aneka saus sambal.

Makanan khas lain selama perayaan tahun baru adalah lumpia sayur dan roti kukus dan lain-lain, diberi sedikit variasi warna merah di salah satu titiknya. Merah adalah warna kebesaran dan keagungan China.

Sebagai selingan terdapat jeruk dan manisan buah yang juga memiliki makna tertentu dalam perayaan Tahun Baru China. Jeruk melambangkan kebahagian dan kelimpahan. Jika nyonya rumah memberikan jeruk lengkap dengan batang dan daunnya, bermakna persahabatan yang dijalin diharapkan akan langgeng.

Begitu buah yang dijadikan manisan memiliki arti tersendiri dalam perayaan Tahun Baru China, semisal melon yang melambangkan kesehatan yang baik.

Manisan buah dalam jamuan perayaan Tahun Baru China melambangkan "nampan kebersamaan" dan menjanjikan tahun baru yang manis. Setelah menikmati kebersamaan dengan bersantap bersama, para orang tua, orang dewasa menyampaikan amplop berwarna merah yang disebut lai. Lai yang diletakkan di nampan, berisi uang dan harapan baik di Tahun Baru.

Gong Xi Fat Cai! (*)

Oleh Rini Utami
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013