Surabaya (ANTARA News) - Geolog ITB Dr Andang Bachtiar dan geolog ITS Dr Amien Widodo membenarkan temuan warga dan nelayan tentang munculnya dua pulau baru di Madura yakni satu pulau baru di Arjasa, Kangean, Sumenep dan satu lagi di Sepulu, Bangkalan.

"Sekitar satu bulan yang lalu, warga di Sumenep dan Bangkalan menemukan pulau baru. Secara ilmiah, temuan warga itu benar ada, karena itu kami berencana meneliti," kata Amien Widodo kepada ANTARA di Surabaya, Senin.

Menurut Ketua Pusat Studi Kebumian LPPM ITS itu, penelitian penting untuk memastikan penyebab dan potensi yang dikandung pulau baru itu, sedangkan dugaan sementara terkait temuan pulau baru itu masih spekulatif.

Hingga kini, geolog ITB Andang Bachtiar menduga pulau baru itu terjadi akibat adanya patahan/rekahan di RMK (Rembang, Madura, Kangean), sedangkan Amien Widodo sendiri menduga adanya aktivitas minyak dan gas yang masif.

"Kalau aktivitas migas itu banyak, maka akan terjadi tekanan ke atas, sehingga mungkin saja muncul daerah baru, tapi teman saya juga benar ada kemungkinan ada patahan yang melintasi Madura, sehingga kawasan utara dari Madura terdongkrak dan akhirnya naik," katanya.

Ia menjelaskan pulau baru di Sumenep dan Bangkalan itu tidak terlalu luas, namun penelitian terhadap kedua pulau baru itu sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan potensi daerah.

"Pulau baru itu bisa dikembangkan untuk objek wisata atau potensi lainnya yang sangat ditentukan oleh penelitian secara detail, karena itu dukungan Kemendikbud, Kemenristek, dan Kementerian Pariwisata untuk kedua pulau itu sangat penting," katanya.

Apalagi, katanya, ITS memiliki alat dan sumberdaya manusia yang mumpuni untuk melakukan penelitian pulau baru itu dari udara, karena penelitian lewat darat sangat ditentukan cuaca dan ombak.

Dalam kesempatan berkunjung ke Universitas Trunojoyo di Bangkalan, Madura pada akhir tahun 2012, Mendikbud Mohammad Nuh meminta sivitas akademika Unijoyo untuk melibatkan universitas lain seperti Unair, ITS, Unibraw, Unej, dan sebagainya untuk "menggarap" pulau baru.

"Saya kira, kalangan sivitas akademika dari berbagai universitas dapat melakukan KKN bersama di pulau baru itu, baik untuk kepentingan pengabdian masyarakat maupun penelitian, agar pulau baru di Sepulu dan Kangean itu dapat dikembangkan," katanya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013