Damaskus (ANTARA News) - Listrik telah mulai menyala kembali secara bertahap di beberapa bagian Ibu Kota Suriah, Damaskus, setelah pemadaman besar menyelimuti wilayah Suriah selatan pada Sabtu malam (16/2).

Menteri Tenaga Listrik Imad Khamis sebagaimana dikutip oleh media resmi sebelumnya mengatakan pemadaman terjadi akibat kerusakan pada salah satu saluran utama yang memasok bagian Suriah selatan.

Operasi pemeliharaan sedang dilakukan untuk mengatasi masalah itu, kata Khamis.

Pemadaman besar itu adalah yang kedua yang menyelimuti Ibu Kota Suriah sejak krisis politik meletus di negara Arab tersebut hampir dua tahun lalu.

Pada Januari, gerilyawan bersenjata mengincar saluran utama listrik dan mengakibatkan pemadaman serupa selama 12 jam.

Pada Jumat (15/2), bentrokan terus terjadi antara gerilyawan dan prajurit Suriah di sekitar lapangan udara militer dan bandar udara internasional di Provinsi Aleppo di bagian utara negeri itu, demikian laporan pegiat.

Gerilyawan telah melancarkan serangan terhadap bandar udara sipil Aleppo dan pangkalan udara An-Nairab di dekatnya sejak Rabu (13/2), kata beberapa pegiat. Mereka menyebutkan jumlah korban jiwa akibat bentrokan selama tiga hari sebanyak 150, dan jumlah korban jiwa di kedua pihak.

Gerilyawan belum lama ini telah merebut bendungan Al-Furat dan satu kota kecil di Suriah utara selain satu pangkalan udara kecil di Aleppo.

Sementara itu Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyatakan tak kurang dari 40.000 orang telah menyelamatkan diri dari pertempuran antara gerilyawan dan personel militer di Kota Kecil Shaddadeh di Provinsi Hasaka, Suriah timur.

Pertempuran tiga-hari di Shaddadeh itu telah menewaskan 30 gerilyawan dan 100 prajurit militer, demikian pernyataan pegiat.

Pekan lalu, Kepala Organisasi Hak Asasi Manusia PBB Navi Pillay menyatakan jumlah seluruh korban jiwa akibat krisis 23-bulan di Suriah hampir 70.000. Namun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Kamis (14/2), mengatakan jumlah korban tewas di Suriah bisa mencapai 90.000.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013