Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan mulai tahun 2016 PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak lagi mendatangkan kereta api rel listrik (KRL) bekas dari Jepang, karena kebutuhannya sudah dapat dipenuhi PT Industri Kereta Api (INKA).

"Selama ini KAI selalu mendatangkan kereta bekas dari negara lain. Namun, tiga tahun lagi KAI tidak lagi impor kereta tapi sudah harus menggunakan produksi INKA," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Menurut Dahlan, saat ini INKA terus berbenah meningkatkan kualitas produksi gerbongnya.

"INKA membuat kereta sesuai keinginan pemesan. Tidak hanya KAI, jika produksi INKA memenuhi syarat kualitas dunia bisa saja di ekspor ke negara lain," ujar Dahlan.

Menurut mantan Direktur Utama PLN ini, INKA juga bekerjasama dengan produsen kereta kelas dunia seperti Mombardier maupun General Electric.

"INKA harus fokus pada produksi kereta, sejalan dengan tingginya kebutuhan KRL di dalam negeri, jangan memikirkan yang bukan bidangnya (otomotif)," ujarnya.

Pada kesempatan itu Dahlan secara tegas meminta agar perusahaan yang berpusat di Madiun, Jawa Timur ini tidak melanjutkan pembuatan mobil nasional.

Meski begitu ditambahkannya, dirinya tidak akan menghalangi INKA untuk memproduksi mobil sepanjang ada investor untuk memenuhi pesanan.

"Bisa memproduksi mobil jika ada dananya, tapi kalau tidak sebaiknya tetap fokus pada produksi kereta," kata Dahlan.
(R017)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013