Perpecahan-perpecahan selama konflik dua tahun Suriah kembali meletus di pertemuan Dewan Keamanan.
PBB (ANTARA News) - Perpecahan selama konflik dua tahun Suriah kembali meletus di Dewan Keamanan PBB mengenai penyelidikan laporan penggunaan senjata kimia di Suriah.

Negara Inggris, Prancis dan Amerika, Rabu, menyerukan penyelidikan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terhadap tuduhan-tuduhan oleh pemerintah Suriah dan oposisi mengenai serangan senjata kimia, kata para diplomat.

Tetapi Rusia, sekutu besar terakhir Presiden Bashar al-Assad, bersikeras pada pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa hanya tuduhan yang diajukan pemerintah yang harus diselidiki.

Prancis yang pertama kali mengangkat tuduhan-tuduhan itu. Duta Besar Prancis di PBB Gerard Araud mengatakan belum ada bukti dari penggunaan senjata-senjata kimia oleh pihak manapun di Suriah.

Ia mengatakan kepada wartawan bahwa mayoritas dari 15 anggota Dewan Keamanan ingin mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon untuk menyerukan penyelidikan "semua tuduhan penggunaan senjata kimia" itu.

Inggris dan Amerika Serikat di antara negara-negara yang mendukung usulan itu.

"Fakta-fakta perlu diklarifikasi," kata Wakil Duta Besar Inggris di PBB Philip Parham.

Duta Besar Rusia di PBB Vitaly Churkin mengatakan prakarsa Barat itu adalah upaya "untuk menunda" investigasi atas klaim penggunaan senjata oleh pemberontak di Aleppo.

(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013