Pekerjaan di sejumlah situs konstruksi Singapura berjalan lambat karena para pekerja enggan berada di luar, sementara restoran cepat saji McDonald menangguhkan layanan antar pesanannya. Pun demikian dengan militer Singapura yang mengurungkan latihan militer luar ruangan.
"Tak ada satu negara atau perusahaan mana pun yang berhak merusak udara dengan taruhan kesehatan dan kesejahteraan rakyat Singapura," kata Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura Vivian Balakrishnan dalam laman Facebook-nya seperti dikutip Reuters.
Dia mengatakan kepala Badan Lingkungan Nasional Singapura, Andrew Tan, tengah berada di Jakarta untuk pertemuan mendadak menyangkut kabut asap ini. "Kami akan berkeras untuk (menuntut) langkah nyata (dari Indonesia)."
Menurut Reuters, pembakaran hutan secara ilegal di Sumatera untuk kepentingan usaha perkebunan kelapa sawit telah menciptakan masalah yang kronis di Singapura, terutama selama musim kemarau dari Juni sampai September.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013