Jadi jangan hanya memperhatikan pengembangan komoditas yang layak secara ekonomi seperti kelapa sawit dan karet dalam skala besar saja..."
Ambon (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono meminta Kementerian Pertanian memperbanyak perkebunan rakyat untuk pengembangan dan peningkatan produktivitas rempah-rempah di Tanah Air.

"Pengembangan dan peningkatan produktivitas rempah-rempah di Indonesia tidak perlu melalui usaha skala besar seperti kakao atau kelapa sawit. Cukup dengan memperbanyak kebun rempah-rempah," kata Menko Kesra Agung Laksono di hadapan peserta Konferensi Internasional Rempah ke-I, di Ambon, Senin malam (19/8).

Bila perlu, kata Agung Laksono, dilakukan gerakan nasional guna menggairahkan masyarakat mengembangkan aneka ragam rempah-rempah seperti yang sudah dan berhasil dilakukan pada tanaman kakao, teh, dan sejumlah lainnya.

Agung Laksono juga meminta Menteri Pertanian Suswono segera mengimplementasikan undang-undang No.18/2004 tentang perkebunan dengan mengeluarkan peraturan pemerintah, terutama memperkuat Dewan Rempah Indonesia (DRI) yang telah terbentuk di sejumlah daerah.

Menurut dia, rempah-rempah merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai komparatif tinggi dan bernilai ekonomis di pasaran dunia, tetapi di Indonesia keberadaannya belum mensejahterakan petani maupun produsen. Perkembangannya juga semakin tertinggal dibandingkan dengan negara lain.

"Jadi jangan hanya memperhatikan pengembangan komoditas yang layak secara ekonomi seperti kelapa sawit dan karet dalam skala besar saja. Tetapi rempah-rempah juga perlu diperhatikan karena banyak keluarga tani yang terlibat mengembangkannya, terutama di kawasan Indonesia Timur serta harganya tergolong mahal dan menjadi incaran dunia," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013