Buenos Aires (ANTARA News) - Enam pria akan bangun Selasa waktu setempat dengan harapan memungkas hari menjadi orang paling berkuasa di olah raga dengan terpilih sebagai Presiden Komite Olimpiade Internasional  (IOC) menggantikan Jacques Rogge.

Nasib kelima orang ini ada pada tangan anggota IOC yang akan melakukan pemungutan suara Selasa ini di Buenos Aires.

Tanggung jawab mereka luar biasa besar karena mereka akan menjadi presiden organisasi setara Perserikatan Bangsa Bangsa.

Thomas Bach dari Jerman akan menjadi favorit menduduki posisi ini, apalagi dia sudah menginginkannya sejak lama.

Dua orang disebut-sebut menjadi pesaing utama bagi pengacara berusia 59 tahun itu. Keduanya adalah Ng Ser Miang dari Singapura dan Richard Carrion dari Puerto Rico.

Ng yang adalah duta besar Singapura untuk Norwegia dan berusia 64 tahun, sungguh populer di kalangan anggota IOC.  Namun kemenangan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 akan menjadi penghambatnya karena sulit bagi Asia memenangkan dua hadiah penting dari IOC pada saat bersamaan.

Carrion yang bertanggungjawab atas rekor hak siar 4,38 miliar dolar AS untuk NBC bagi liputan eksklusif AS untuk olimpiade-olimpiade sampai 2020, memiliki argumentasi kuat untuk menjadi ketua, namun latar belakangnya yang bukan orang olah raga memperkecil kemungkinannya terpilih.

AS sendiri hanya memiliki satu suara di IOC lewat Avery Brundage yang adalah anggota satu-satunya yang non Eropa.

Bach juga akan disaingi pengacara berusia 66 tahun dari Swiss, Denis Oswald. "Saya tak yakin dia dan saya berbagi nilai-nilai yang sama," kata presiden Federasi Dayung ini menunjuk Bach, seperti dikutip AFP.

"Saya bayangkan seorang presiden yang independen, yang tak tergantung kepada aliansi dengan orang lain mana saja, dan yang tak menggunakan posisinya untuk apa pun kecuali memperjuangkan olah raga."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013