Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menerbitkan sukuk global sebesar 1,5 miliar dolar AS yang akan jatuh tempo tahun 2019 untuk pembiayaan tahun 2013, sekaligus memperkokoh posisi di pasar keuangan syariah global serta mendukung pengembangan keuangan syariah di kawasan Asia.

"Pricing sukuk global selesai dilakukann pada Rabu, 11 September pukul 01.15 WIB," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan di Jakarta, Rabu.

Transaksi penerbitan sukuk global itu dilakukan setelah melalui serangkaian pertemuan dengan para investor di London dan Timur Tengah yang dilakukan pada bulan Agustus 2013.

Sukuk Global itu telah memperoleh peringkat Baa3 dari Moody`s, BB+ dari S&P dan BBB- dari Fitch, dengan tenor 5,5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2019. Sukuk Global itu diterbitkan pada harga par dengan imbalan senilai 6,125 persen. Tingkat imbalan itu lebih rendah 25 bps lebih rendah daripada harga perkiraan awal yang berada di kisaran 6,375 persen.

Penerbitan Sukuk Global yang keempat itu merupakan penerbitan terbesar oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2009 dan kedua kalinya diterbitkan di bawah Program Penerbitan Sukuk Global (Islamic GMTN).

Transaksi itu mendapat respon yang baik dari para investor global dan lokal dengan jumlah penawaran pembelian mencapai 55,7 miliar dolar AS dari sekitar 300 investor. Sebaran investor berdasarkan wilayah meliputi 20 persen investor Syariah dan Timur Tengah, 15 persen investor Indonesia, 25 persen investor wilayah Asia, 24 persen investor Amerika, dan 16 persen investor Eropa.

Jika dilihat dari jenis investor, alokasinya adalah 51 persen kepada reksadana (funds), 34 persen kepada bank, 7,0 persen kepada bank sentral dan "sovereign wealth funds", 4,0 persen kepada private banks dan 4,0 persen kepada perusahaan asuransi.

"Keberhasilan penerbitan Sukuk Global di tengah kondisi pasar keuangan yang bergejolak ini merupakan bukti bahwa masyarakat keuangan internasional memberikan dukungan yang luar biasa terhadap penerbitan Global Sukuk Indonesia," kata Robert Pakpahan.

Sukuk Global ini akan diterbitkan oleh Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III dan setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 17 September 2013. Sukuk Global akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange.

Adapun yang menjadi Joint Lead Managers dan Bookrunners yang ditunjuk Pemerintah untuk transaksi itu adalah Citi Group, Deutsche Bank dan Standard Chartered Bank. Sedangkan Co-Managers dalam transaksi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritat CIMB Bank, First Gulf Bank dan Qatar National Bank.
(A039/B012)

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013