Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan buruh DKI Jakarta yang melakukan aksi untuk menolak penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Rp2.441.301 per bulan menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat sore untuk menyampaikan protes mereka.

Dari 20 perwakilan buruh yang masuk ke Balai Kota hanya enam orang yang bertemu dengan Jokowi, salah satunya Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI Jakarta, Muhammad Toha.

"Kami sudah sampaikan kepada Jokowi, angka Rp2,4 juta bagi kami tidak rasional," katanya di Balai Kota DKI Jakarta.

"Kenaikan kebutuhan lain tinggi, kenapa UMP nya hanya naik 10 persen?" tambah dia.

Toha menambahkan, hasil pertemuan tersebut belum menghasilkan perubahan sesuai tuntutan buruh. "Belum berubah satu sen pun," katanya.

"Awalnya Pak Gubernur menampilkan kepada kami seolah berkeras dan tidak ingin berubah pikiran, namun tadi Pak Gubernur meminta waktu untuk berdiskusi dengan timnya dia," tambah dia.

Toha mengatakan para buruh tetap melakukan aksi untuk menuntut perubahan UMP.

"Itu yang perlu kita lakukan, kalau tidak berubah maka kita akan tetap berada di sini. Kita akan buktikan sampai angkanya berubah dan sesuai dengan tuntutan kita," katanya.

Saat ini massa buruh masih memenuhi jalan raya di depan Balai Kota DKI Jakarta dan Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup total di kedua arahnya.

Hujan deras yang mengguyur kawasan Balai Kota dan sekitarnya membuat aksi buruh sempat berhenti, namun belum ada kepastian apakah aksi akan dilanjutkan atau tidak.

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013