Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjipataning menganggap wajar rencana para dokter menggelar mogok nasional dan menyebutnya sebagai bentuk solidaritas atas rekan mereka (dr. Ayu) yang dikriminalisasi dengan tuduhan malapraktik, sebaliknya dia menyebut Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi arogan.

"Tidaklah berbeda dengan buruh atau mahasiswa melakukan aksi ketika memperjuangkan nasib teman mereka," kata Ribka di Jakarta, Senin.

Sebaliknya Ribka menganggap tidak wajar respon Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang mengancam para dokter dengan berkata, "kalau mogok, kalian akan saya bunuh pelan-pelan"  pada acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke- 49, Jumat lalu.

"Pernyataan tersebut bersifat represif dan menakuti-nakuti aspirasi politik para dokter. Aksi Solidaritas adalah hak berserikat setiap warga negara dan kebebasannya dijamin UUD 1945," ujar dia.

Dia menilai Menteri Kesehatan telah merendahkan profesi dokter karena bisa dinggap pemerintah sesukanya mematikan karier seseorang.

"Sungguh sebuah pernyataan yang bersifat arogan dari seorang Menteri Kesehatan," katanya.

Pernyataan Nafsiah dianggap telah menimbulkan para dokter di Indonesia resah.

"Untuk itu Komisi IX DPR RI akan memanggil Menteri Kesehatan dalam Raker minggu depan setelah DPR RI mengakhiri masa reses," pungkas Ribka.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013