... sangat mengecam publikasi video itu... "
Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan mengecam Jepang karena menyiarkan video dalam 10 bahasa mengenai tantangan kedaulatannya terhadap kepulauan kecil yang menjadi pusat sengketa, serta meminta Jepang menghapuskannya.

Film yang disiarkan pada Rabu oleh Kementerian Luar Negeri Jepang pada laman kementerian dan youtube menyatakan, kepulauan di Laut Timur Jepang yang disebut Takeshima oleh Jepang dan Doko oleh Korea Selatan, adalah milik Jepang.

Klip berdurasi 90 detik itu dilengkapi teks dan narasi dalam 10 bahasa --antara lain bahasa Inggris, Korea, China, Prancis, Spanyol, dan Arab-- dan menggambarkan, pengendalian secara de fakto Seoul atas pulau itu tidak sah.

"Kami sangat mengecam publikasi video itu... dan mendesak dengan keras agar Jepang menghapus video itu secepatnya," dinyatakan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Rabu petang.

Laman Kementerian Luar Negeri Jepang juga menyiarkan selebaran dalam berbagai bahasa yang menyebutkan hubungan Jepang dengan kepulauan tersebut ditarik mundur lebih dari 200 tahun yang lalu.

Jepang dan Korea Selatan sudah lama berseteru mengenai kepemilikan kepulauan itu.

Perseteruan itu semakin meningkat tahun lalu, setelah secara tak terduga terjadi kunjungan Presiden Lee Myung-Bak, kemudian pada Oktober Korsel mengadakan latihan militer di tempat tersebut.

Hubungan tegang juga dilandasi masalah lain yang mencuat dari masa penjajahan Jepang di Semenanjung Korea pada 1910 hingga 1945.

Jepang juga mempunyai ketegangan dengan China mengenai perebutan pengakuan atas kepulauan lain di Laut China Timur.

Kementerian Luar Negeri Jepang pekan ini juga menyiarkan rekaman video mengenai pengakuan atas kepulauan Senkaku yang oleh China diakui sebagai wilayah mereka dengan nama Kepulauan Diaoyu, dalam 10 bahasa.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013