Kami minta warga tetap tinggal di pengungsian untuk mencegah korban jiwa."
Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak mencatat 1.161 rumah di empat kecamatan terendam banjir akibat meluapnya sejumlah sungai setelah diguyur hujan sejak dua hari terakhir di daerah itu.

"Semua warga yang rumahnya terendam banjir mengungsi karena ketinggian air antara 1,2-2,0 meter," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya penyelamatan korban banjir karena permukaan Sungai Ciujung, Ciberang dan Cisimeut naik sehingga dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa.

Saat ini, banjir yang melanda Kabupaten Lebak dilaporkan satu orang hanyut dan belum diketemukan jasadnya.

Pihaknya mendirikan beberapa posko bencana banjir dengan dilengkapi peralatan evakuasi, seperti perahu karet, pelampung, shelter, logistik, obat-obatan dan kendaraan operasional.

Selain itu juga membuka posko pengungsian, seperti di Rangkasbitung Gedung Juang dan Vihara.

Mereka petugas relawan terdiri dari TNI, Polri, Tagana, Dinkes, PMI dan masyarakat.

"Kami memprediksikan jumlah rumah warga yang terendam banjir akan bertambah karena curah hujan masih berlangsung," katanya.

Menurut dia, warga yang rumahnya terendam banjir itu berada di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Banjarsari dan Cimarga.

Sebagian besar warga yang mengungsi tersebut berada di permukiman yang jaraknya tidak berjauhan dengan sungai.

Karena itu, ujar dia, mereka seringkali terkena langganan banjir jika hujan deras selama dua hari terakhir itu.

"Kami minta warga tetap tinggal di pengungsian untuk mencegah korban jiwa," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga korban banjir di Rangkasbitung mengaku bahwa mereka bingung setelah rumahnya terendam banjir setinggi dua meter akibat meluapnya Sungai Ciujung.

"Kami hanya punya pakaian yang melekat di badan karena tidak sempat menyelamatkan termasuk perabotan rumah tangga dan elektronika," kata Manta, warga Kedung Salahur Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. (*)

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014