Ini juga mewujudkan makin kokohnya kebersamaan antara etnis...
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai perayaan tahun baru Imlek secara nasional yang telah berlangsung selama 15 tahun terakhir menunjukkan kemajuan toleransi yang telah dicapai selama ini.

"Kita patut bersyukur sebagaimana tahun sebelumnya, (perayaan Imlek-red) berlangsung aman tentram damai dan semarak. Disambut dengan sukacita dan menjadi bagian dari pesta rakyat dari berbagai etnis," kata Presiden saat menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2565 di Jakarta Convention Centre, Jumat sore.

Presiden mengatakan sejak dicabutnya Instruksi Presiden nomor XIV tahun 1967 pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid maka umat Khonghucu dapat merayakan Imlek dan hak-hak sipilnya dipulihkan.

Kepala Negara berharap hal itu terus berkembang dan menjadi bagian dari perkembangan umat beragama di Indonesia.

"Ini juga mewujudkan makin kokohnya kebersamaan antara etnis, wujud untuk menghormati berbagai berbedaan di antara kita. Persaudaraan kita sebagai sebuah bangsa tidak boleh terganggu dan terpisahkan perbedaan etnis dan agama," kata Presiden.

Dalam kesempatan itu kepala negara juga mendukung usulan Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) untuk mewujudkan Direktur Jenderal Agama Khonghucu di Kementerian Agama RI.

Perayaan tersebut dihadiri juga oleh Wakil Presiden Boediono, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Herawati Boediono, menteri kabinet Indonesia Bersatu II dan juga tokoh Tionghoa dan masyarakat Tionghoa.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014