Sejak kemarin kami telah menuntut pintu gerbang Maghabira ditutup karena provokasi-provokasi dan pernyataan-pernyataan terhadap kaum Muslim oleh partai-partai sayap kanan
Jerusalem (ANTARA News) - Polisi Israel bentrok dengan warga Palestina yang melemparkan batu-batu pada Selasa di kompleks Masjid Al Aqsa, Kota Tua, Jerusalem, menjelang perdebatan parlemen mengenai akses Yahudi ke tempat suci tersebut.

Israel menguasai Kota Tua itu dari Jordania dalam Perang Enam Hari pada 1967. Tetapi kompleks itu, tempat suci bagi Yahudi dan Muslim, telah diperintah Jordania sejak kedua negara menandatangani perjanjian perdamaian pada 1994.

Selasa malam, Knesset (parlemen), sebagaimana dilaporkan AFP, mengadakan bagian pertama dari perdebatan yang diajukan kelompok sayap kanan. Mereka menuntut Israel mengakhiri praktek yang melarang peribadatan Yahudi di kompleks tersebut.

Sementara itu di Jordania, kelompok Islam yang beroposisi mendesak pemerintah untuk membekukan perjanjian dengan negara Yahudi itu, keberatan atas perubahan dalam status tempat-tempat suci bagi Muslim di Jerusalem.

Pasukan keamanan memasuki pekarangan Masjid Al Aqsa setelah pukul 7.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB), dan melepaskan granat dan peluru-peluru karet untuk membubarkan para pemerotes Palestina, kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld kepada kantor berita AFP.

Dia mengatakan terjadi ketegangan menjelang debat di parlemen.

Warga Palestina melempar batu-batu ke arah polisi dan melukai dua personel polisi, dan tiga pemerotes ditangkap, kata dia.

Tim medis Palestina mengatakan 15 orang pemerotes luka-luka akibat terkena peluru karet.

Azzam al-Khatib, direktur Wakaf Islam, organisasi yang mengelola tempat itu mengatakan dia mengimbau penutupan akses ke kompleks tersebut untuk menghindari bentrokan-bentrokan.

"Sejak kemarin kami telah menuntut pintu gerbang Maghabira ditutup karena provokasi-provokasi dan pernyataan-pernyataan terhadap kaum Muslim oleh partai-partai sayap kanan," kata dia kepada AFP.

Kompleks itu merupakan titik api karena nilainya yang sangat penting bagi Muslim dan Yahudi.

Setelah menguasai Jerusalem Timur, yang mencakup Kota Tua, Israel kemudian mencaploknya dalam satu langkah yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Tetapi berdasarkan perjanjian perdamaian 1994, Jordania memiliki otoritas atas semua tempat suci Muslim di kota itu.

(M016)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014