Saya kira tak seorang pun akan khawatir jika ada sembilan bulan lagi, atau apa pun yang akan berlangsung, untuk menyelesaikannya
Washington (ANTARA News) - Pembicaraan perdamaian yang berlangsung antara Palestina dan Israel tampaknya akan berlanjut sampai setelah tenggat awal, April, kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Rabu (26/2).

"Saya kira tak seorang pun akan khawatir jika ada sembilan bulan lagi, atau apa pun yang akan berlangsung, untuk menyelesaikannya," kata utusan senior Amerika itu kepada wartawan di Departemen Luar Negeri AS. "Namun, itu belum dipastikan."

Kerry sebelumnya merancang dicapainya kesepakatan mengenai semua masalah status akhir --keamanan, perbatasan, status Jerusalem dan pengungsi dalam waktu sembilan bulan ketika ia mengembalikan kedua pihak ke perundingan baru pada akhir Juli tahun lalu.

Namun, tak ada kemajuan nyata yang telah dicapai sejauh ini, sementara kedua pihak telah terlibat silang pendapat mengenai pembangunan permukiman di tanah yang diduduki Israel, pengaturan keamanan dan masalah lain.

Kerry, yang telah mengunjungi wilayah tersebut 10 kali selama satu tahun belakangan, memusatkan upayanya untuk menjual rencana kerangka kerja yang akan memandu perundingan dengan menetapkan penjabaran kesepakatan.

"Kami memanfaatkan tenggat saat ini untuk membantu membentuk ini," kata Kerry sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis pagi.

"Saya tertawa ketika orang mengatakan itu tidak bergerak ke mana-mana," kata Kerry --yang telah meminta pengetatan penyiaran informasi mengenai perundingan itu.

"Mereka tidak mengetahui sebab kami tidak berbicara mengenai di mana itu berada. Mereka tak memiliki petunjuk mengenai di mana perundingan berada dan apakah perundingan dapat bergerak ke satu tempat."

Dalam pidato di Sidang Majelis Umum PBB pada September tahun lalu, Presiden AS Barack Obama menyatakan pembicaraan perdamaian Palestina-Israel dan program nuklir Iran adalah dua sasaran jangka pendeknya dalam kebijakan luar negeri.

Obama dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada 3 Maret.

(C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014