Batam merupakan daerah yang pertumbuhan industrinya berkembang pesat dan salah satu upaya menarik investor adalah ketersediaan listrik,"
Batam (ANTARA News) - Lima proyek ketenagalistrikan dibangun di Batam, Kepulauan Riau, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik industri dan rumah tangga di wilayah itu.

"Batam merupakan daerah yang pertumbuhan industrinya berkembang pesat dan salah satu upaya menarik investor adalah ketersediaan listrik," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo kepada pers usai melakukan "soft launching" pembangunan lima proyek infrastruktur ketenagalistrikan di Batam, Sabtu.

Proyek yang berlokasi di Tanjung Uncang itu adalah pembangunan pipa gas ruas dua pemping milik konsorisum PT PLN batam dan UBE, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Tanjung Uncang milik Independent Power Producer (IPP), PLTGU Tanjung Uncang milik PT PLN batam, Gardu Induk Tanjung Uncang, serta Transmisi 150kV Sagulung-Tanjung Uncang.

Hadir dalam acara itu antara lain Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani, Dirut PT PLN (Persero) Nur Pamudji, serta Presdir Bright PLN Batam Dadan Kurniadipura.

Menurut Susilo, pembangunan proyek tenaga listrik tersebut akan memiliki arti penting dan strategis dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik di Batam yang setiap tahun terus meningkat.

Ia mengingatkan listrik adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi yang pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Proyek ini juga merupakan rencana strategis menambah komposisi pembagnkit listrik dalam rangka menyediakan kepastian ketersediaan dan keberlangsungan pasokan listrik yang andal," kata Wamen Susilo.

Pembangunan proyek ini, katanya, juga merupakan antisipasi pertumbuhan perekonomian Batam yang diperkirakan akan terus meningkat di waktu mendatang.

"Hal ini dilakukan mengingat penyelesaian proyek pembangkit listrik selesai tiga sampai empat tahun," katanya.

Sementara itu Presdir Bright PLN Batam Dadan Kurniadipura mengatakan pertumbuhan kebutuhan listrik di Batam memang naik signifikan dengan capaian 13,5 persen per tahun.

Proyek pertama pembangunan pipa Gas Ruas 2 bawah laut diameter 16 inchi dengan panjang 13,5 kilometer dari Pulau Pemping ke Tanjung Uncang merupakan infrastruktur strategis mengingat akan memasok gas domestik dari sumur gas di Natuna ke Batam, dijadwalkan beroperasi akhir 2014.

Untuk proyek ke dua PLTGU Tanjung Ucang dengan kapasitas 2x42,5 Megawatt akan beroperasi Desember 2014, proyek ketiga pembangkit PLTG milik IPP beroeprasi pada tahun sama.

Proyek ke empat adalah Gardu Induk 150/20 KV dan proyek kelima adalah jalur transmisi 150 kV dari Tanjung Uncang ke Sagulung sepanjang enam kilometer dengan pemasangan menara (steel monopole) sebanyak 35 menara.(*)

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014