Lokasi paling luas dan menyebabkan asap sampai ke Pekanbaru berada di kawasan konservasi Giam Siak Kecil...
Pekanbaru (ANTARA News) - Komandan Satgas Tanggap Darurat Asap Riau, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto menyatakan, luas kebakaran lahan dan hutan hingga kini mencapai 7.972 hektare (ha).

"Data terbaru yang dihimpun hingga kini kebakaran luasnya mencapai 7.972 hektare," kata Brigjen Prihadi Agus kepada Antara di Posko Tanggap Darurat Asap di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Minggu.

Kebakaran tersebar di beberapa daerah seperti Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Pelalawan, Indragiri Hulu, Siak, Kepulauan Meranti, Kampar, dan Kota Dumai. Kebakaran paling luas berada di Kabupaten Bengkalis yang mencapai 3.513 ha dan Kepulauan Meranti 2.648 ha.

"Lokasi paling luas dan menyebabkan asap sampai ke Pekanbaru berada di kawasan konservasi Giam Siak Kecil, karena itu pemadaman akan fokus ke arah sana dari pasukan darat dan udara," kata Prihadi yang juga Komandan Korem 031 Wira Bima.

Berdasarkan data BMKG Pekanbaru, pantauan satelit Terra & Aqua pada Minggu pagi menunjukkan ada 98 titik panas di Pulau Sumatera yang seluruhnya berada di Riau.

"Sedangkan, laporan dari lapangan menunjukkan masih ada 47 titik api kebakaran yang masih berkobar," katanya.

Ia mengatakan upaya pemadaman sejak Tanggap Darurat Asap Riau diberlakukan tanggal 26 Februari belum membuahkan hasil maksimal. Kebakaran mulai muncul di daerah yang sebelumnya tidak terpantau ada titik panas, seperti di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi.

"Dua titik api berhasil dipadamkan, tapi dua titik lainnya muncul lagi di daerah lain," katanya.

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Kol. Pnb. Andyawan mengatakan pemadaman akan menurunkan dua helikopter bantuan perusahaan untuk menjatuhkan bom air di daerah Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Bengkalis. Satu helikopter diperkirakan mampu menjatuhkan 1.000 liter air, dan dari darat akan dibantu pemadaman oleh 180 pasukan TNI AD.

"Jarak pandang kali ini lebih baik, meski hanya berkisar 800 meter. Ini jauh lebih baik dari hari sebelumnya yang hanya 200 meter, yang memaksa kita batalkan pemadaman dari udara," katanya.

Direktur Bantuan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Harmensyah, mengatakan helikopter Sirkorsy dan pesawat Cassa untuk modifikasi cuaca dijadwalkan akan tiba di Pekanbaru pada Senin (3/3).

"Selama bantuan belum datang, upaya pemadaman dengan pasukan yang ada harus terus dilakukan," katanya.

(F012)

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014