Mamuju (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan produksi kedalai Sulawesi Barat tahun 2013 hanya 1.313 ton biji kering, turun signifikan dibanding tahun 2012 yang mencapai 1.909 ton.

"Penurunan itu disebabkan akibat luas panen kedelai yang jauh merosot sebanyak 1.109 hektar," kata Kepala BPS Sulbar, Setianto, di Mamuju, Sabtu.

Menurut dia, berkurangnya luas panen kedelai ini disebabkan karena beberapa hal, di antaranya iklim serta benih yang sulit diperoleh para petani.

Setianto menyampaikan, prognosa produksi kedelai Sulbar tahun 2014 ini diperkirakan akan mencapai angka 2.311 ton biji kering atau diperkirakan naik 998 ton dibandingkan 2013.

Produksi kedelai Sulbar tahun ini, kata Setianto mungkin bisa membaik jika iklim sepanjang tahun mendukung.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulbar, Muhammad Abduh mengatakan, akan terus mendorong para petani kedelai dengan cara memberikan bantuan serta meningkatkan peran penyuluh yang ada.

"Petani akan kita bantu dengan cara memberikan bibit yang memadai. Hal ini dilakukan untuk mendorong ekonomi petani menjadi lebih baik lagi," jelasnya.

Abduh menambahkan, bukan hanya petani kedelai yang diberikan bantuan, namun petani tanaman lain pun juga mendapatkan perhatian yang sama.

"Dukungan anggaran baik yang bersumber dari APBN maupun APBD akan kita maksimalkan. Apalagi, alokasi dana yang tersedia cukup memadai untuk mengubah nasib para petani kita," jelasnya.

Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014