Berlin (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru dari Ludwig Maximilian University of Munich (LMU) menunjukkan terlalu banyak asupan protein pada makanan bayi dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan mempengaruhi indeks massa tubuhnya beberapa tahun kemudian.

Berdasarkan studi ini, asupan nutrisi semasa kehamilan dan permulaan masa kanak-kanak berpengaruh pada pertumbuhan dan metabolisme anak sepanjang hidup mereka kelak.

"Satu indikator terbaik untuk memprediksi risiko menderita kelebihan berat badan di kemudian hari adalah pertambahan berat badan selama satu tahun pertama," ujar Direktur nutrisi dan metabolisme dari Dr. von Hauner Children's Hospital of the LMU, Professor Berthold Koletzko, seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Para peneliti mempelajari indeks massa tubuh dan pertambahan berat badan dua kelompok anak yang semasa bayinya berbeda dalam asupan protein.

Dalam penelitian ini, para peneliti ingin menemukan apa jumlah protein pada diet bayi.

"Anak yang mendapat asupan protein lebih tinggi, pada usia enam tahun secara signifikan lebih tinggi indeks massa tubuhnya. Risiko mereka menderita obesitas sekitar hampir dua setengah kali lebih tinggi dibandingkan anak yang menerima lebih sedikit makanan berprotein," katanya.

Studi lanjutan setelah anak-anak ini berusia enam tahun memperlihatkan nutrisi jangka panjang pada bayi menentukan berat badan anak.

"Peningkatan risiko menderita obesitas pada usia enam tahun menunjukkan asupan protein yang lebih tinggi menjadikan bayi tidak hanya lebih cepat bertambah berat badannya. Tetapi juga, berefek jangka panjang pada metabolisme, " kata Koletzko.

Menurut Koletzko, makanan bayi dan makanan pelengkap untuk bayi menyebabkan bayi mendapatkan jumlah asupan protein lebih tinggi dari yang direkomendasikan.

"Rekomendasi untuk ibu menyusui, dan mengurangi kandungan protein dalam makanan bayi adalah tindakan pencegahan yang penting untuk memastikan anak-anak tidak menjadi gemuk." ujarnya.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014