Kami mencatat seorang warga Lebak tewas dan sebuah rumah rusak berat akibat sambaran petir itu,"
Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan warga di daerah itu mewaspadai sambaran petir sehubungan memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau.

"Kami mencatat seorang warga Lebak tewas dan sebuah rumah rusak berat akibat sambaran petir itu," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis.

Ia mengatakan, biasanya pada peralihan musim transisi itu perlu mewaspadai sambaran petir dan angin puting beliung, terutama daerah dataran tinggi maupun rendah.

Selama ini, ujar dia, hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi sore hingga malam hari.

Cuaca buruk tersebut tentu sangat membahayakan bagi keselamatan warga.

Sebab saat ini tercatat satu warga Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, tewas tersambar petir.

Begitu pula sambaran petir memporakporandakan rumah milik Seketaris Desa Giri Mukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, mengakibatkan kerusakan berat.

Karena itu, pihaknya meminta warga Lebak saat hujan berlangsung diharapkan tidak berada di tanah lapang, di bawah pohon dan di atas atap genteng.

Sebab sambaran petir sangat berbahaya ketika orang berada di tanah lapang seperti sawah maupun di atas genteng rumah.

"Kami mengimbau warga tetap mewaspadai cuaca buruk itu," katanya.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, curah hujan untuk wilayah Kabupaten Lebak masih tinggi, yakni daerah dataran rendah berkisar antara 300 milimeter hingga 550 milimeter per bulan, sedangkan daerah dataran tinggi lebih dari 600 milimeter per bulan.

"Saya yakin dengan meningkatkan kewaspadaan bisa menghindari korban jiwa," ujarnya.

(KR-MSR/M026)

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014