Pekanbaru (ANTARA News) - Polusi kabut asap dampak kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau kembali menyelimuti sebagian besar Kota Pekanbaru, Rabu, setelah sebelumnya sempat hilang diterpa hujan.

"Sudah mulai berasap lagi. Walau tipis tapi sesak di dada," kata Melia (30), warga Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya kepada pers di Pekanbaru, Rabu.

Kabut asat tipis tampak menutupi sejumlah ruang udara di kompleks perumahan, jalanan, perkantoran hingga kawasan padat penduduk tengah kota.

Meski tidak separah beberapa pekan lalu, masyarakat berharap pemerintah segera mengatasi persoalan itu.

Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan kabut asap tipis kembali muncul karena Riau kembali dilanda cuaca kering akibat adanya siklon tripis.

Data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau di Pekanbaru, menyebutkan, indeks pencemaran udara yang terpantau di daerah Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, mencapai 500 Psi (pollutant standar indeks) atau di atas 300 psi yang menunjukan pada level "berbahaya" .

Sejumlah daerah lainnya juga menunjukan kualitas udara mulai menurun menjadi tidak sehat, seperti yang terpantau di dua alat indeks pencemaran udara milik perusahaan PT Chevron Pacific Indonesia di Duri, Kabupaten Bengkalis menunjukan angka 105 dan 156.

Indeks pencemaran di daerah Libo juga mencapai 169, dan di Minas, Kabupaten Siak mencapai 101 psi.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014