Seoul (ANTARA News) - Korea Utara memperingatkan Korea Selatan akan membayar mahal atas kritiknya terhadap program nuklir dan sistem politik Pyongyang dengan mengatakan mereka melanggar perjanjian untuk menghindari fitnah.

Peringatan Komite untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK) itu muncul beberapa hari setelah Pyongyang mengecam usul penyatuan kembali Korea dari Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye sebagai "lamunan orang sakit jiwa".

Park kembali menjadi fokus kemarahan Korea Utara yang mencela komentar Park selama tur baru-baru ini di Eropa.

"Prajurit dan orang-orang kami... tidak akan pernah mentoleransi upaya pasukan musuh menghina sistem kami dan akan memastikan mereka membayar harga mahal untuk komentar gegabah mereka," kata komite itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Kantor berita resmi KCNA .

Selama lawatannya, Park memperingatkan bahwa bahan nuklir Pyongyang bisa berakhir di tangan teroris dan memperingatkan kemungkinan bencana serupa Chernobyl di kompleks nuklir utama Korea Utara.

CPRK juga memasalahkan "komentar fitnah kejam" Park mengenai represi politik dan pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.

"Ini menunjukkan Park adalah tokoh dan biang utama dari fitnah hina itu," katanya seperti dikutip AFP.

Berdasarkan atas kesepakatan yang dicapai dalam pembicaraan tingkat tinggi Februari lalu, kedua Korea memutuskan untuk menghentikan saling menghina secara lisan.

Klausul "tidak ada" fitnah selalu akan terbukti bermasalah di mana Korea Utara bersikeras agar klausul itu harus meliputi media Korea Selatan dan kelompok swasta serta individu.

(G003/B002)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014