Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo mengungkapkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan, bersama dengan pemerintah Belanda telah meluncurkan program bidang perikanan dan kelautan.

"Program yang diberi nama "Project for Fisheries and Aquaculture for Food Security in Indonesia" ini rencananya akan berlangsung selama tiga tahun, dalam kurun waktu 2014-2016," kata Sharif sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta pada Rabu.

Program bernilai 4,5 juta Euro ini, dikelola oleh Center for Development and Innovation (CDI) Wageningen University, yang dirancang untuk mempromosikan produk perikanan untuk mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.

Program ini diharapkan akan meningkatkan ketersediaan, akses, dan pemanfaatan produk perikanan tertentu untuk pasar domestik, serta dapat meningkatkan kualitas dan standar penanganan ikan di pelabuhan perikanan lokal untuk mengurangi praktek-praktek yang tidak ramah lingkungan.

"Kami berharap bahwa kegiatan kemitraan serupa akan banyak dilakukan oleh pihak-pihak lain untuk membantu memastikan kesejahteraan bagi generasi sekarang dan yang akan datang," kata Sharif.

Lebih lanjut Sharif menyatakan bahwa Asia menyumbang 67 persen dari total produksi ikan dunia pada tahun 2011 dan telah menjadi sumber utama protein hewani dan gizi untuk populasi manusia secara global.

Namun, wilayah ini juga menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan peran penting ini.

"Selain dari peningkatan populasi penduduk yang sangat pesat, sektor kelautan dan perikanan di sebagian besar wilayah Asia menunjukkan tren menurun akibat degradasi habitat yang kritis, hilangnya keanekaragaman hayati, polusi, penangkapan ikan yang merusak, dan dampak perubahan iklim," kata Sharif.

Pewarta: Maria Rosari
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014