Pada September 2022 lalu, saya sudah langsung hadir ke Aceh untuk melakukan penandatangan MoU dan berjumpa langsung dengan rektor dengan agenda program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat berkunjung ke Universitas Lancang Kuning Riau (Unilak), dalam upaya menjajaki berbagai kerja sama akademis yang akan dilakukan ke depan untuk terus memperkuat sistem pengetahuan dari kedua kampus.

Wakil Dekan II Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) UTU Meulaboh Hafinuddin, SP. M.Si, Rabu, dalam taklimat media yang diterima di Banda Aceh mengatakan bahwa pihaknya banyak belajar dari Unilak tentang manajemen perguruan tinggi, apalagi tuntutan Kemendikbudristek bahwa perguruan tinggi harus berkolaborasi, terlebih dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Alhamdulillah kami juga banyak menerima hibah proposal Dikti. Di Fakultas Perikanan dan Kelautan ada empat program studi (prodi), yaitu Prodi Perikanan, Ilmu Kelautan, Akuakultur, dan Prodi Sumber Daya Akuatik,” katanya.

Delegasi UTU yang menghadiri pertemuan meliputi Wakil Dekan I FKP Dr Muhammad Rizal SP MSi, Wakil Dekan II Hafinuddin SP MSi serta beberapa staf lain. Kedatangan disambut langsung Rektor Unilak Dr Junaidi SS, M Hum dan Wakil Rektor Rektor II Hardi SE MM.

Rektor Unilak Dr Junaidi mengatakan Unilak merupakan perguruan tinggi swasta di Riau yang memiliki 30 prodi S1 dan S2, serta sembilan fakultas dan satu sekolah pascasarjana.

“Pada September 2022 lalu, saya sudah langsung hadir ke Aceh untuk melakukan penandatangan MoU dan berjumpa langsung dengan rektor dengan agenda program Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” kata Junaidi.

Baca juga: Universitas Teuku Umar perkuat PSSP

Baca juga: Mahasiswa FH Unilak meraih penghargaan Indonesian Green Leadership


Pada 2022, Unilak juga mendirikan sembilan prodi baru untuk pascasarjana, yakni Prodi Magister Ilmu Lingkungan dan Magister Pedagogi. Sementara S1 yaitu Prodi Bisnis Digital di Fasilkom, Prodi Desain Interior dan Prodi Teknik Mekatronika di Fakultas Teknik, Prodi Pendidikan Khusus dan Prodi Vokasional Otomotif di Fadiksi, Prodi Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian, Prodi Pendidikan Bahasa Melayu di Fakultas Ilmu Budaya.

Tahun lalu, lanjut dia, Unilak juga secara resmi mengumumkan menerima mahasiswa disabilitas, meskipun tahun-tahun sebelumnya telah menerima mahasiswa disabilitas. Namun pada 2022, Unilak menerima mahasiswa disabilitas sebanyak 29 orang untuk melanjutkan pendidikan di Prodi Bisnis Digital dan Pendidikan Khusus.

“Kami memandang penyandang disabilitas juga memiliki hak untuk memperoleh pendidikan, layanan pendidikan, dengan harapan mereka setelah tamat dapat menjadi insan mandiri. Untuk Sumatera, kampus yang memiliki Prodi Pendidikan Khusus hanya ada di Unilak dan Padang. Dan kami sedang bekerja keras untuk mendirikan Fakultas Kedokteran,” ujarnya.

Selain itu, Rektor juga menawarkan kerja sama dengan UTU terkait jurnal. Saat ini, Unilak memiliki 30 jurnal yang telah terakreditasi Sinta 4 hingga 2, dan dua jurnal sedang diusulkan untuk scopus.

“Kita membuka diri untuk bekerjasama terlebih sudah ada MoU, dan dapat diwujudkan dalam kegiatan,” kata Junaidi.

Senada dengan itu, Wakil Dekan I Fakultas Perikanan dan Kelautan UTU, Dr Muhammad Rizal​​​​​​​ mengatakan Unilak memiliki jurnal yang banyak bahkan sudah akreditasi Sinta 2 dan 3. Tentunya ada tips dan trik bagaimana Unilak bisa konsisten dan kreatif dalam mengelolanya.

“Saya pikir Unilak kampus swasta terbaik di Riau, saya baru pertama ke sini dan benar kampusnya bagus, rektornya muda, energik, kritis. Di sini ada prodi yang langka yang dibuka, mungkin tempat lain belum ada, dan itu satu terobosan baru menurut saya, itu berarti pimpinannya visioner," katanya.

Baca juga: UTU Meulaboh menerima 522 mahasiswa peserta KIP-Kuliah, terbanyak di Aceh

Baca juga: Unilak Pekanbaru dan Universitas Malaysia meneliti kelapa sawit

Baca juga: LKBN ANTARA Aceh Gandeng UTU

Baca juga: UTU Meulaboh gelar kompetisi inovasi untuk mahasiswa Indonesia-Malaysia


 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023