London (ANTARA News) - Harga minyak dunia bervariasi pada Selasa, karena pedagang masih memantau prospek pasokan komoditas ini di tengah kerusuhan di Libya, krisis Ukraina-Rusia dan menjelang rilis data persediaan minyak AS.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, merosot dua sen menjadi 102,59 dolar AS per barel setelah pada Rabu pemerintah AS menetapkan untuk mempublikasikan data cadangan energi pekan lalu.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli naik 37 sen menjadi menetap di 109,74 dolar AS per barel pada akhir transaksi London.

"Kerusuhan lebih lanjut di Libya adalah faktor utama yang mempengaruhi harga minyak di pasar pada saat ini," David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets, mengatakan kepada AFP.

Krisis politik di negara itu datang hanya beberapa minggu setelah pembukaan kembali ekspor minyak menyusul blokade sembilan bulan atas terminal-terminal pelabuhan ekspor oleh pemberontak.

Di tempat lain, Rusia, Ukraina dan Uni Eropa berencana bertemu pekan depan untuk membicarakan penyelesaian sengketa gas antara Kiev dan Moskow, kata Komisioner Energi Eropa Guenther Oettinger, Senin.

Raksasa energi Rusia Gazprom telah memperingatkan Kiev bahwa  pihaknya bisa menghentikan pengiriman gas pada 3 Juni jika bekas republik Soviet itu tidak menyelesaikan tagihannya untuk Juni, senilai 1,66 miliar dolar AS.

Moskow telah mulai menuntut pra-pembayaran untuk pengiriman gas ke Ukraina di bawah aturan baru yang diperkenalkan dalam menanggapi krisis Ukraina.

Ancaman ini telah menimbulkan kekhawatiran di Uni Eropa, yang mengimpor seperempat kebutuhan gasnya dari Rusia, dimana hampir setengah mengalir melalui Ukraina.

Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014