Ini adalah peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan...
Jakarta (ANTARA News) - Musisi Glenn Fredly menyatakan film Cahaya dari Timur (CDT) Beta Maluku bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Maluku untuk berjuang memajukan daerah seribu pulau ini.

"Film Cahaya dari Timur yang digarap sutradara Angga Dwimas Sasongko ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kita, bahwa orang Maluku hebat dan harus berjuang bersama untuk memajukan daerah," katanya, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, film ini bukan hanya menginspirasi perdamaian, tetapi juga memberitahukan kepada seluruh masyarakat Indonesia. konflik sosial yang pernah terjadi di Maluku.

"Ini adalah peristiwa penting yang tidak boleh dilupakan, dan bukan untuk mengingat masa lalu, tetapi mengenang masa lalu dan kita rawat perdamaian agar tidak terjadi lagi," katanya.

Selain itu kata Glen, bisa memotivasi generasi muda Maluku untuk maju berjuang, berkreatifitas dengan bakat yang ada.

"Cerita film ini juga bisa diingat orang seumur hidup, dan yang terpenting bisa menjadi kabar baik karena selain mempunyai nilai menghibur, juga ada pesan penting tentang Maluku kepada seluruh masyarakat," ujarnya.

Selain menjadi produser film cahaya dari timur, Glenn juga mempersembahkan sebuah novel yang diilhami dari film tersebut.

Novel berjudul "Jalan Lain Ke Tuhelu" ditulis oleh Zen RS. Berkisah tentang perjalan Gentur, seorang jurnalis yang datang ke tengah konflik Maluku.

"Meski diilhami dari film, novel tersebut memberikan suguhan berbeda. Mungkin ini pertama kali novel yang terinspirasi dari film isinya berbeda," katanya.

Glenn menambahkan, pihaknya juga sementara menyiapkan Cahaya dari Timur Foundation yang berhubungan masalah pendidikan dan budaya.

CDT Foundation, lanjutnya merupakan upaya melihat Maluku ke depan, ditunjang orang-orang muda yang memiliki potensi luar biasa," ujarnya.

"Kita berharap ke depan Maluku khusunya kota Ambon bisa menjadi kota jasa industri kreatif, serta kekuatan yang dibangun bersama, karena kita mempunyai budaya yang bisa dikembangkan," tandasnya.

Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014