Indonesia mendorong adanya pendekatan bersama dalam menangani isu tersebut melalui empat langkah konkrit yaitu pencegahan, deteksi dini, perlindungan, serta tindakan hukum..."
London (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa mengatakan Indonesia menegaskan perlunya langkah-langkah nyata dalam upaya global mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak dalam konflik bersenjata

Hal itu disampaikan Menlu Marty Natalegawa, pada pertemuan Global Summit to End Sexual Violence in Conflict di London, Inggris yang berlangsung sejak tanggal 12-13 Juni.

Menlu yang menegaskan pentingnya masyarakat internasional mengambil langkah-langkah nyata untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak dalam konflik bersenjata.

"Indonesia mendorong adanya pendekatan bersama dalam menangani isu tersebut melalui empat langkah konkrit yaitu pencegahan, deteksi dini, perlindungan, serta tindakan hukum dan pemberian keadilan bagi korban.

Keempat langkah ini penting guna mensinergikan dan mengefektifkan upaya nyata bersama negara-negara dalam mengakhiri kekerasan seksual dalam konflik bersenjata," ujarnya.

Menlu menggarisbawahi arti penting peran misi penjaga perdamaian dalam upaya menangani kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

Dikatakannya sebagai yang terdepan dalam menjaga perdamaian di daerah konflik, pasukan penjaga perdamaian harus memiliki kapasitas untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

Indonesia, sebagai salah satu negara kontributor pasukan penjaga perdamaian PBB, mengintegrasikan nilai-nilai dan pengetahuan HAM serta hukum humaniter kepada pasukan penjaga perdamaian Indonesia, ujar Menlu.

Indonesia adalah salah satu dari 14 negara champions dari Preventing Sexual Violence Initiative (PSVI), sebuah inisiatif global untuk mencegah dan mengakhiri kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

Global Summit dihadiri oleh kurang lebih 2000 peserta dari 114 negara, yang terdiri dari dua kepala negara, 70 menteri, ratusan pakar dan sejumlah peserta lainnya.

Sekretaris Satu Fungsi Ekonomi KBRI London Hastin Dumardi menyebutkan Global Summit merupakan tindak lanjut dari deklarasi Global Commitment to End Sexual Violence in Conflict yang ditetapkan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 di New York, AS pada tanggal 24 September tahun lalu.

Deklarasi diluncurkan sebagai komitmen negara-negara yang berfokus pada upaya pencegahan, dokumentasi dan investigasi, serta pemberian keadilan kepada korban tindak kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

Sebelum pertemuan Global Summit di London ini, Indonesia telah memprakarsai pernyataan bersama dengan Filipina dan Timor Leste, mengenai kontribusi kawasan Asia Tenggara dalam upaya global pencegahan kekerasan seksual dalam konflik bersenjata. (ZG)

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014