Menjelang Ramadhan, seiring meningkatnya permintaan barang, banyak muncul kasus makanan yang tidak layak konsumsi
Jakarta (ANTARA News) - Menjelang hari raya Ramadhan, permintaan produk pangan biasanya meningkat dan kerap terjadi permasalahan yang merugikan konsumen, terutama pada kasus makanan berisiko tinggi, seperti makanan yang sudah kedaluwarsa.

Terkait kondisi itu, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengimbau masyarakat untuk menjadi konsumen yang cerdas dengan membeli sesuai kebutuhan, mencermati produk, dan mengurangi sikap konsumtif.

"Menjelang Ramadhan, seiring meningkatnya permintaan barang, banyak muncul kasus makanan yang tidak layak konsumsi. Karena pada saat-saat tersebut, baik pasar tradisional maupun modern selalu ramai dikunjungi konsumen, sehingga besar kemungkinan konsumen lalai memeriksa mutu barang yang akan dikonsumsi," kata Ketua BPKN Ardiansyah di Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, Ardiansyah meminta agar masyarakat lebih berhati-hati dalam membeli makanan, salah satunya makanan olahan seperti daging.

"Konsumen harus cermat memilih daging, apakah masih segar atau sudah bau aromanya. Juga untuk makanan dan minuman kaleng dan kemasan. Perhatikan tanggal kadaluarsa dan lihat apakah kalengnya sudah penyok atau kemasannya rusak," ujarnya.

Selain itu, kata dia, konsumen jangan membeli makanan olahan atau kue-kue basah yang meragukan bahan baku atau proses pembuatannya.

"Serta jangan gampang terpikat oleh iklan atau promosi yang tidak jelas," tambahnya.

Selanjutnya, BPKN meminta kepada para pelaku usaha agar secara rutin memeriksa produk yang diperdagangkan dan bersikap jujur dalam menjual produknya.

"Jangan menjual barang yang sudah kedaluwarsa atau rusak kemasannya karena itu merugikan konsumen," tegas Ardiansyah.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014