... ingat kembali cita-cita dan tujuan mengabdi di TNI, pegang teguh hingga akhir masa bakti. Bahkan hingga suatu saat purnabakti nanti, maka idealisme ini tidak boleh luntur, jaga... "
Yogyakarta (ANTARA News) - Di depan 453 calon perwira remaja ketiga matra TNI yang akan diambil sumpah perwiranya beberapa hari lagi, Presiden Susilo Yudhoyono meminta mereka terus menjaga idealiasme sepanjang masa tugasnya, bahkan hingga setelah purnabakti.

"Jaga idealisme, kalian harus tahu mengapa kalian masuk TNI. Diingat kembali cita-cita dan tujuan mengabdi di TNI, pegang teguh hingga akhir masa bakti. Bahkan hingga suatu saat purnabakti nanti, maka idealisme ini tidak boleh luntur, jaga," kata dia, di Gedung Sabang-Merauke, kompleks Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Selasa malam.

Belakangan ini ihwal aktivitas politik sejumlah purnawirawan TNI menjadi sorotan publik terkait dukung-mendukung para calon presiden-wakil presiden dan "dokumen DKP".

Dimulai dari Yogyakarta, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, tengah bersafari menjamin netralitas TNI dan menegaskan di depan ribuan personel TNI bahwa kiprah purnawirawan TNI itu tidak akan mempengaruhi militer aktif saat ini.

Yudhoyono akan melantik mereka pada Kamis nanti (26/6), didampingi Moeldoko, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman.

Yudhoyono alumnus Akademi Militer pada 1973 dan pemegang pedang serta medali Adhi Makayasa pada masanya sebagai penghargaan perwira remaja terbaik dari aspek jasmani, kepribadian, dan akademik.

Predikat sama juga diraih Moeldoko (Akademi Militer pada 1981), Marsetio (Akademi Angkatan Laut 1981), Dunia (Akademi Angkatan Udara 1981), dan Budiman (Akademi Militer 1978).

Kemarin (23/6), Moeldoko di gedung sama telah memberi sejumlah pandangan kepada ratusan calon perwira remaja itu tentang kepemimpinan dan visi ke depan Indonesia di tengah percaturan internasional.

Idealisme yang dimaksud Yudhoyono kepada para calon perwira remaja itu juga termasuk menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak tergoda memperkaya diri.

"Jangan masuk ke TNI karena ingin mendapatkan atau menumpuk harta sebanyak-banyaknya, kalau punya pikiran seperti itu maka kalian salah jurusan," katanya.

"Bangun keunggulan dan daya saing masing-masing. Kalau harus berkompetisi, lakukan dengan sehat, bukan menghancurkan orang lain, merusak kompetitor, tapi berkompetisi dengan sehat," katanya.

Ia juga menegaskan karakter perwira TNI yang diandalkan dalam tugas.

"Bermental tangguh, ulet, dan tidak mudah menyerah. Kalian tidak perlu takut untuk gagal. Kalau ada salah, wajar, karena berusaha bisa saja salah. Itu biasa terjadi, sepanjang karier kalian tidak akan pernah sepi dari masalah. Ikhtiarkan untuk bisa diatasi dan percaya pada diri sendiri," katanya.

Sejumlah petinggi negara ini hadir dalam pembekalan itu, di antaranya Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Menteri Koordinator Politik Hukum, dan HAM, Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pewarta: Panca Prabowo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014