Los Angeles (ANTARA News) - Sekitar 140 pendatang gelap, kebanyakan perempuan dan anak-anak, akan dipindahkan dari Texas ke California dan ditangani di Pos Patroli Perbatasan di kawasan San Diego, kata wali kota setempat, Senin.

Pejabat pusat Amerika Serikat mencoba mengatasi aliran perantau Amerika Tengah di perbatasan.

Wali Kota Murrieta Alan Long, yang wilayahnya berpenduduk 107 ribu orang dan terletak sekitar 97 kilometer utara San Diego, mengatakan dalam sebuah konferensi pers, ia diberitahu oleh para pejabat federal bahwa para imigran akan tiba pada Selasa dan banyak diantaranya akan dibebaskan untuk tinggal dengan teman atau kerabatnya di Amerika Serikat.

Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi jika para imigran akan dipindahkan dari Texas ke Lembaga Patroli Perbatasan AS di California Selatan, tetapi mereka menolak menyebutkan berapa banyak yang akan tiba. Beberapa akan dibebaskan dan diminta untuk melapor dalam 15 hari ke kantor ICE, sebagai bagian dari proses deportasi, menurut pernyataan itu.

"Jelas ini adalah sebuah kegagalan penegakan hukum federal, dan ini pembengkakan biaya dan diperlukan sumber daya untuk menangani situasi seperti ini, mengembalikan ke masyarakat lokal," kata Long dalam sebuah konferensi pers.

Mulai Selasa, sekitar 140 imigran diperkirakan diproses melalui Pos Patroli Perbatasan AS di Murrieta setiap 72 jam untuk beberapa pekan, katanya.

Kaum imigran yang datang ke California Selatan merupakan bagian dari sebuah gelombang besar imigran Amerika Tengah, kebanyakan dari mereka anak-anak, yang telah menyeberang ke Rio Grande Valley di Texas.

Pada Mei, pejabat federal mengungkapkan mereka membebaskan ratusan imigran di stasiun bus di Phoenix dan Tucson dengan satu perintah untuk melapor ke kantor ICE dalam 15 hari. Tindakan itu telah dikritik tajam oleh pemerintah negara bagian dan jaksa agung.

Sejumlah pejabat Partai Republik terpilih mengatakan bahwa Presiden Barack Obama telah gagal untuk mengamankan perbatasan dan harus lebih cepat mengembalikan para imigran dari Amerika Tengah itu.

Kontroversi muncul setelah beberapa kelompok AS mendorong untuk dilakukannya reformasi kebijakan guna memungkinkan sekitar 11 juta imigran ilegal di Amerika Serikat berkesempatan untuk mendapatkan kewarganegaraan.

Tokoh Partai Republik John Boehner, ketua parlemen, berkata kepada Obama pekan lalu bahwa pendukungnya tidak akan memberikan suara untuk reformasi imigrasi pada tahun ini. Obama berjanji pada Senin untuk memindahkan sumber daya penegakan hukum dari dalam AS ke perbatasan.

(G003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014