Kami cetak ekonomi paling banyak sampai 12 ribu tiket. Kami sudah hitung pendapatan, mencapai Rp410 juta."
Kediri (ANTARA News) - Panitia pelaksana pertandingan Persik Kediri, Jawa Timur, meraup pendapatan sampai Rp410 juta dalam laga pertandingan tur persahabatan antara Persik U-21 melawan Timnas U-19 di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Jumat malam.

"Kami cetak ekonomi paling banyak sampai 12 ribu tiket. Kami sudah hitung pendapatan, mencapai Rp410 juta," kata Ketua Panpel Pertandingan Persik Kediri Triyono Kutut di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, pendapatan itu sesuai dengan targetan panitia. Secara keseluruhan, baik kelas VIP, utama, ataupun ekonomi mencapai 15 ribu tiket, dan semua terjual habis. Bahkan, sebelumnya, tiket sudah terpesan, sebelum dijual secara langsung di Stadion Brawijaya, Kediri, pada Jumat petang.

Pihaknya menyebut, pemesan tiket itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, bahkan dari luar Jatim, salah satunya di Sragen, Jawa Barat. Sampai saat ini, tiket juga masih dicari, untuk pertandingan nanti malam.

Dalam pertandingan antara Persik U-21 melawan Timnas U-19, panitia menjual lebih mahal untuk tiket pertandingan. Kelas ekonomi dijual sebesar Rp50 ribu per tiket, harga kelas utama adalah Rp100 ribu per tiket, dan untuk kelas VIP adalah Rp200 ribu per tiket. Padahal, biasanya, kelas ekonomi dijual Rp25 ribu, kelas VIP Rp50 ribu, dan kelas utama Rp35 ribu.

Pertandingan itu digelar malam, setelah shalat tarawih, pada pukul 21.00 WIB. Pertandingan juga digelar lebih cepat daripada biasanya, yaitu hanya 2 x 35 menit, sesuai dengan permintaan pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri . Namun, hasil akhir pertandingan, tanpa gol, 0-0.

Sementara itu, dalam pengamanan, kegiatan dijaga dengan ketat oleh polisi. Petugas menurunkan sekitar 700 personel polisi, untuk berjaga pertandingan di stadion tersebut. Polisi berjaga di luar stadion, serta di dalam stadion.

"Kami sudah siapkan 700 personel untuk pengamanan. Tingkat kerawanan kami prediksi jika ada penonton yang dalam kondisi mabuk, membawa minuman keras dan itu bisa jadi pemicu terjadinya pelanggaran dalam stadion," kata Kepala Polres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto.

Pihaknya menyebut, untuk pengamanan selain dibantu dari personel polisi, juga dikawal oleh TNI, serta tim dari K-9. Polisi memang telah memberikan rekomendasi untuk pertandingan tersebut, dan digelar setelah shalat tarawih.

Ia juga mengatakan, petugas memperketat pengamanan di lokasi Stadion Brawijaya, Kediri, tempat pertandingan itu berlangsung. Polisi melakukan razia, terutama di sekitar stadion, memeriksa barang bawaan para suporter yang akan menonton pertandingan tersebut.

"Itu (razia) sudah protap (prosedur tetap)," kata Kapolres. (DHS)

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014